Murianews, Madrid – Bukan laga el classico Real Madrid vs Barcelona kalau tidak menyisakan kontroversi. Duel klasik yang tersaji Senin (22/4/2024) dini hari WIB juga terdapat momen kontroversi. Salah satunya yakni dianulirnya gol Barcelona lewat kaki Lamine Yamal.
Bermula dari laga yang berjalan imbang, usai Andreas Christensen memberi Barcelona keunggulan pada menit keenam sebelum Vinicius Junior membawa Real Madrid menyamakan kedudukan lewat golnya dari titik penalti.
Kemudian, Barcelona memiliki harapan untuk balik unggul di menit ke-28. Sontekan Lamine Yamal meneruskan sepak pojok Raphinha ke gawang, dan bola tampak melewati gawang sebelum Andrey Lunin menepis lalu mengamankannya.
Namun, VAR saat memeriksa situasi itu dari sudut yang berbeda mengonfirmasi wasit bahwa itu tidak gol. Kondisi itu pun sempat menuai kritik.
Lebih lagi, laga akhirnya dimenangkan Real Madrid dengan skor 3-2. Tiga gol Real Madrid dicetak Vinicius Junior di menit ke-18 lewat penalti, Lucas Vaques (73), dan Jude Bellingham (90+1). Dua Gol Barca dicatatkan Christensen dimenit ke-6 dan Fermin Lopez (69).
Dianulirnya gol Barcelona pun membuat Presiden La Liga Javier Tebas dihujani kritik. Mereka mengkritik bos La Liga atas tak adanya teknologi garis gawang.
Javier Tebas pun menanggapi kritik itu lewat akun X-nya. Ia mengunggah sejumlah berita tentang teknologo garis gawang dan membubuhkan keterangan ”tak ada komentar”.
”Sin comentarios...,” tulis Javier Tebas Medrano di akun X pribadinya, @Tebasjavier dikutip Murianews.com, Senin (22/4/2024).
Diketahui, sejumlah liga top eropta telah menggunakan teknologi garis gawang. Liga Primer Inggris menjadi yang pertama menggunakannya pada 2014. Setahun kemudian, Bundesliga (Liga Jerman), Ligue 1 (Liga Prancis) , Seria A (Liga Italia) dan Eredivisie (Liga Belanda) menggunakan teknologi yang sama.
Sementara, La Liga tetap menjadi satu-satunya liga top Eropa yang tak menggunakan teknologi gawang. Menurut laporan El Larguero yang dikutip dari Goal, Javier Tebas dilaporkan menolak membayar kompensasi untuk penerapan teknologi garis gawang sebesar 2,6 juta Pounsterling.



