Rabu, 19 November 2025

Murianews, JakartaTimnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong kembali memakan korban. Kali ini, korbannya adalah Graham Arnold, pelatih Timnas Australia.

Graham Arnold memutuskan mundur dari kursi kepelatihan di tengah perjuangan menghadapi babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Keputusan itu disampaikan dalam laman resmi ferderasi sepak bola Australia, Football Australia.

’’Arnold memberi tahu Football Australia awal pekan ini tentang keputusannya untuk mengundurkan diri dari peran tersebut,’’ tulis Football Australia yang dikutip Murianews, Jumat (20/9/2024).

Keputusan itu diambil setelah pelatih 61 tahun itu menuai hasil buruk di dua laga awal babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2024. Di mana, Australia kalah 1-0 dari Bahrain dan ditahan imbang Timnas Indonesia 0-0.

Kegagalan mengalahkan timnas Indonesia itu membuat posisi Australia terancam di Grup C Putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

’’Kami menghormati keputusannya dan sedih melihat Graham meninggalkan tim nasional, skenario ini tidak jarang terjadi di sepak bola internasional,’’ kata CEO Football Australia James Johnson.

Football Australia pun segera bertindak cepat untuk mencari pelatih baru. Selain untuk menghadapi laga ketiga grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Australia harus mendapatkan pelatih baru untuk Kualifikasi Piala Asia bulan depan.

Diketahui, Arnold sudah menangani Timnas Australia sejak Agustus 2018. Ia menggantikan Bert van Marwijk yang dicopot dari jabatannya usai hasil mengecewakan di Piala Dunia 2018.

Namun, ia akhirnya menjadi korban pelatih Indonesia, Shin Tae-yong selanjutnya usai hasil buruk di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Sebelumnya, skuad Shin Tae-yong membuat pelatih Vietnam Philippe Troussier didepak usai dibantai tiga gol Indonesia di babak kedua Kualifikasi Piala.

’’Saya mengatakan setelah pertandingan kami melawan Indonesia bahwa saya memiliki beberapa keputusan untuk dibuat, dan setelah refleksi mendalam, naluri saya mengatakan kepada saya bahwa inilah saatnya untuk berubah, baik untuk diri saya sendiri maupun program,’’ Graham Arnold.

Komentar

Terpopuler