Dalam laga perdana, mereka bakal menghadapi Timor Leste di Stadion Manahan, Solo pukul 19.30 WIB. Timo berharap, di laga ini skuad asuhannya menunjukkan permainan berkualitas.
Pelatih kebangsaan Jerman berdarah Kediri Jawa Timur itu ingin bibit muda sepak bola putri tak sekadar bermain untuk menang atau kalah, melainkan menunjukkan perjuangan demi masa depan yang baik.
”Kita besok bisa menampilkan permainan yang berkualitas. Karena lebih daripada menang dan kalah. Ini adalah perjuangan sepak bola putri untuk masuk ke stage berikutnya,” kata Timo dalam jumpa pers prapertandingan seperti dikutip dari Antara, Selasa (19/8/2025).
Ia memahami saat ini sepak bola putri Indonesia tengah memperjuangkan mendapatkan platform liga pro. Untuk mencapai itu, lanjutnya, para pemain harus menunjukkan kualitasnya.
”Kita juga harus paham bahwa tidak mungkin ada liga pro kalau permainan tidak berkualitas. Tidak bisa, karena ini bisnis. Tidak mungkin ada yang datang kalau permainannya tidak berkualitas,” tambah dia.
Ia pun membandingkan pada kompetisi voli profesional putri. Di mana, para pemainnya tak sekadar berparas ayu, namun juga memiliki kualitas yang baik.
Murianews, Jakarta – Pelatih Timnas Putri Indonesia U16 Timo Scheunemann bakal membawa anak asuhnya menghadapi AFF CUP U16 2025 mulai Rabu (20/8/2025).
Dalam laga perdana, mereka bakal menghadapi Timor Leste di Stadion Manahan, Solo pukul 19.30 WIB. Timo berharap, di laga ini skuad asuhannya menunjukkan permainan berkualitas.
Pelatih kebangsaan Jerman berdarah Kediri Jawa Timur itu ingin bibit muda sepak bola putri tak sekadar bermain untuk menang atau kalah, melainkan menunjukkan perjuangan demi masa depan yang baik.
”Kita besok bisa menampilkan permainan yang berkualitas. Karena lebih daripada menang dan kalah. Ini adalah perjuangan sepak bola putri untuk masuk ke stage berikutnya,” kata Timo dalam jumpa pers prapertandingan seperti dikutip dari Antara, Selasa (19/8/2025).
Ia memahami saat ini sepak bola putri Indonesia tengah memperjuangkan mendapatkan platform liga pro. Untuk mencapai itu, lanjutnya, para pemain harus menunjukkan kualitasnya.
”Kita juga harus paham bahwa tidak mungkin ada liga pro kalau permainan tidak berkualitas. Tidak bisa, karena ini bisnis. Tidak mungkin ada yang datang kalau permainannya tidak berkualitas,” tambah dia.
Ia pun membandingkan pada kompetisi voli profesional putri. Di mana, para pemainnya tak sekadar berparas ayu, namun juga memiliki kualitas yang baik.
Bawa 23 Pemain...
”Contohnya volley pro itu pemainnya pada cantik. Tapi kalau mereka cuma cantik, mainnya jelek, tidak mungkin datang penonton. Jadi harus ada daya tarik. Lebih oke, tapi ada penampilan yang bagaimanapun juga harus berkualitas,” tegas dia.
Dalam turnamen itu, pelatih 51 tahun itu akan membawa 23 pemain. Namun sebelum membawanya, ia mengungkapkan ada pemain putri 12 tahun yang terganjal regulasi sehingga tak bisa diikutsertakan.
”Bahkan kita sebenarnya ingin ada beberapa pemain yang berumur 12 tahun, yang ingin kita tampilkan tapi tidak sesuai regulasi AFF. Jadi akhirnya tidak bisa,” ungkap dia.
Dalam turnamen itu, Timnas Putri Indonesia U16 akan satu grup bersama Timor Leste dan Malaysia. Menanggapi soal kekuatan kedua calon lawannya, Timo mengaku buta dengan kekuatan mereka.
”Kalau ditanya kans-nya siapa? Siapa yang paling diwaspadai? Semua sama 50-50. Setiap pertandingan 50-50,” kata dia.
Menyikapi soal kualitas pemain yang terjaring tanpa kompetisi, timo pun membandingkannya dengan kala melatih Persema Malang. Menurutnya, itu bukan sebuah kelemahan, melainkan kelebihan.
Claudia...
Dia mengambil contoh Claudia Scheunemann yang kini bermain di Belanda untuk FC Utrecht.
”Karena mereka bermain dengan cowok. Jadi mentalitasnya sudah mentalitas cuek, mentalitas berani. Dan itu seperti Claudia,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, Claudia sudah bermain bersama pemain pria sejak usia 9 tahun. Ia pun terlihat canggung kala mencetak gol pertama untuk timnas Indonesia.
”Karena semua pada datang ngerangkul dia. Karena selama ini kalau dia cetak gol, enggak pada yang merangkul kan. Jadi dia pertama kali dirangkul gitu. Jadi itu sesuatu yang sebuah kelemahan yang bisa kita buat menjadi sebuah kelebihan,” tutup dia.