Persiku mendapat peluang emas di menit 25 ketika Set Piece tendangan bebas. Namun tendangan Ronni masih melesat tipis di atas tiang gawang.
Begitu juga dengan peluang menjelang akhir babak pertama. Umpan dari tendangan bebas pun lagi-lagi belum bisa dijebloskan Ronni. Hingga peluit tanda akhir babak pertama ditiup, Macan Muria berhasil menahan imbang Bhayangkara dengan skor kacamata.
Sementara pada babak kedua, Macan Muria mulai tergerak untuk melakukan variasi serangan. Walau tak banyak, setidaknya ada dua hingga tiga peluang yang tercipta dari skema umpan kaki ke kaki.
Meski pada akhirnya tidak ada satupun yang berhasilkan dikonversikan sebagai gol. Pun dengan Bhayangkara. Spasojevic dan Matias Mier gagal mengonversikan beberapa peluang mereka menjadi gol. Skor kacamata 0-0 menjadu penutup di pertandingan sore hari ini.
Murianews, Kudus – Tim Persiku Kudus, kembali meraih hasil kurang optimal di laga kandangnya pada gelaran Liga 2 2024-2025. Kali ini mereka ditahan imbang sang tamu, Bhayangkara FC dengan skor 0-0.
Laga yang berlangsung di Stadion Wergu Wetan pada Sabtu (12/10/2024) sore itu sejatinya berlangsung cukup sengit. The Guardian dengan segala pemain bintangnya berhasil diimbangi permainannya oleh Macan Muria.
Meski memang, secara keseluruhan Bhayangkara FC mendominasi jalannya babak pertama dan kedua. Matias Mier dan para pemain lain sangat leluasa bermain bola dari kaki ke kaki.
Mereka melakukan berbagai variasi serangan di lini tengah Macan Muria yang nampak masih punya celah.
True pass dari lini tengah Bhayangkara juga kerap membahayakan lini belakang Macan Muria yang dikomandoi Jajang Mulyana. Beruntung para pemain saling back up kesalahan dan bisa menggagalkan peluang.
Di sisi lain, Macan Muria dengan Tri Hartanto dan Renshi Yamaguchi yang menjadi motor serangan berupaya keras menembus lapis terakhir Bhayangkara.
Umpan lob dan dirrect dari tengah juga dilakukan anak asuh Awwaludin itu. Namun hampir seluruhnya dipatahkan pemain belakang The Guardian.
Persiku mendapat peluang emas di menit 25 ketika Set Piece tendangan bebas. Namun tendangan Ronni masih melesat tipis di atas tiang gawang.
Begitu juga dengan peluang menjelang akhir babak pertama. Umpan dari tendangan bebas pun lagi-lagi belum bisa dijebloskan Ronni. Hingga peluit tanda akhir babak pertama ditiup, Macan Muria berhasil menahan imbang Bhayangkara dengan skor kacamata.
Sementara pada babak kedua, Macan Muria mulai tergerak untuk melakukan variasi serangan. Walau tak banyak, setidaknya ada dua hingga tiga peluang yang tercipta dari skema umpan kaki ke kaki.
Meski pada akhirnya tidak ada satupun yang berhasilkan dikonversikan sebagai gol. Pun dengan Bhayangkara. Spasojevic dan Matias Mier gagal mengonversikan beberapa peluang mereka menjadi gol. Skor kacamata 0-0 menjadu penutup di pertandingan sore hari ini.
Pelatih sementara Persiku Awwaludin tetap bersyukur dengan hasil ini. Terlebih anak asuhnya bermain dengan sangat bagus. Walau memang hasilnya tidak memuaskan bagi banyak pihak.
”Mereka melakukan yang terbaik untuk tim ini, terlepas dari evaluasi kami tentang gelandang dan penyerang,” ucap Awwaludin.
Persiku sendiri, sambung dia, tidak hanya diam dan bertahan. Namun mencoba membangun pola serangan yang bisa membuat lawan khawatir
”Kami menyerang dari awal, namun teman-teman tahu sendiri bagaimana Bhayangkara, kami meminta saran dan masukan seluruh masyarakat. Kita sadar butuh finisher dan gelandang,” tuturnya.