Di sisi lain anak-anak Jogja bermain dengan nyaman. Tandang rasa kandang, adalah hal yang dirasakan oleh Rendra Teddy Cs. Mereka unggul dari segala aspek pada pertandingan kali ini.
Pesta gol anak asuh Seto Nurdiantoro sendiri dimulai pada babak pertama tepatnya di menit 29 melalui Arlyansyah. 1-0 Laskar Mataram memimpin di jeda turun minum.
Pada babak kedua, PSIM makin beringas sedang Persiku makin ciut. Bola-bola tanggung hasil skema serangan tak terarah dari Kudus bisa dikonversikan menjadi serangan oleh para gelandang serang Jogja.
Rentetan petaka Macan Muria dimulai pada menit 49 di mana Dany Saputra melakukan gol bunuh diri berkat skema apik anak-anak Jogja. 0-2 Jogja Unggul.
Tak butuh waktu lama, PSIM melalui Arif Satya Yudha mengubah papan skor menjadi 0-3 lewat gol indahnya di menit 57. Skor kemudian berubah kembali menjadi 0-4 pada menit 79. Kali ini Rafinha yang mencatatkan namanya di sana.
Gol Savio Sheva di menit 84 menjadi penutup pesta gol Laskar Mataram di Wergu Wetan. Kemenangan di laga ini membawa mereka ke puncak klasemen sementara Liga 2, semetara Macan Muria perlahan terbenam di klasemen bawah.
Murianews, Kudus – Pelatih caretaker Persiku Awwaludin menyebut pemainnya gagal fokus kala berhadapan dengan PSIM Mataram Yogyakarta, pada Minggu (20/10/2024).
Akibatnya mereka pun harus mengakui keunggulan Laskar Mataram 0-5 di hadapan ribuan pendukungnya sendiri di Stadion Wergu Wetan Kudus.
”Kami seperti hilang fokus dan konsentrasi ketika laga berjalan,” katanya usai pertandingan.
Awwaludin menyebut anak asuhnya sejatinya berusaha menerapkan skema menyerang. Namun mereka kehilangan momentum dengan rentetan gol yang dilesatkan anak-anak Jogja.
”Banyak gol memang terjadi karena kesalahan, ini akan menjadi bahan evaluasi untuk kami,” pungkasnya.
Persiku Kudus, Jawa Tengah babak belur di kandang sendiri. Mereka dikalahkan PSIM Mataram Yogyakarta dalam lanjutan Liga 2 2024-2025 dengan skor 0-5.
Bermain di Stadion Wergu Wetan Kudus, Minggu (20/10/2024), anak asuh Awwaludin justru kesulitan mengembangkan permainan. Kemistri antara lini belakang, tengah dan depan jelas tak nampak.
Di sisi lain anak-anak Jogja bermain dengan nyaman. Tandang rasa kandang, adalah hal yang dirasakan oleh Rendra Teddy Cs. Mereka unggul dari segala aspek pada pertandingan kali ini.
Macan Muria sejatinya cukup bisa menahan serangan PSIM pada babak pertama. Jajang Mulyana dan pemain barisan pertahanan lainnya masih cukup solid meski kesulitan build-up serangan dari belakang.
Pesta gol anak asuh Seto Nurdiantoro sendiri dimulai pada babak pertama tepatnya di menit 29 melalui Arlyansyah. 1-0 Laskar Mataram memimpin di jeda turun minum.
Pada babak kedua, PSIM makin beringas sedang Persiku makin ciut. Bola-bola tanggung hasil skema serangan tak terarah dari Kudus bisa dikonversikan menjadi serangan oleh para gelandang serang Jogja.
Rentetan petaka Macan Muria dimulai pada menit 49 di mana Dany Saputra melakukan gol bunuh diri berkat skema apik anak-anak Jogja. 0-2 Jogja Unggul.
Tak butuh waktu lama, PSIM melalui Arif Satya Yudha mengubah papan skor menjadi 0-3 lewat gol indahnya di menit 57. Skor kemudian berubah kembali menjadi 0-4 pada menit 79. Kali ini Rafinha yang mencatatkan namanya di sana.
Gol Savio Sheva di menit 84 menjadi penutup pesta gol Laskar Mataram di Wergu Wetan. Kemenangan di laga ini membawa mereka ke puncak klasemen sementara Liga 2, semetara Macan Muria perlahan terbenam di klasemen bawah.