Sehingga kemudian gerakan positif ini bisa tumbuh dan berkembang besar di kalangan dokter, nakes hingga masyarakat di Kabupaten Kudus secara luas.
”Karena secara moral, IDI merasa ikut bertanggung jawab mempromosikan kebiasaan hidup sehat pada masyarakat di antaranya yaitu rutin berolahraga,” sambungnya.
Hasilnya pun diharapkan bisa dirasakan di kemudian hari. Seperti pengurangan polusi udara, mengurangi ketergantungan BBM dan lebih menyehatkan masyarakatnya.
”Tanpa niat yang kuat ya semua jenis olahraga akan terasa berat untuk dikerjakan. Kalau sudah seperti itu ya kita harus mengingat seandainya kita sakit. Tentu akan lebih baik jika bersenang-senang dulu dengan olahraga dan terhindar dari penyakit di kemudian hari. Sehat adalah investasi,” ungkapnya.
Murianews, Kudus – Ketua Ikatan Dokter Indonesia atau IDI Kudus, Jawa Tengah dr Wahyu Wijanarko ikut serta dalam menyemarakkan gelaran bergengsi Sukun Tour de Muria 2024.
Dia menyebut keikutsertaannya ini tak hanya sebagai pribadi yang mencintai olahraga kayuh mengayuh pedal saja. Melainkan punya misi khusus untuk menggelorakan Bike to Work kembali. Terutama bagi kalangan pekerja kesehatan seperti dirinya.
Wahyu menyebut jika bike to work seharusnya menjadi alternatif solusi yang rasional untuk profesi dokter sepertinya ataupun profesi lain di masyarakat yang tidak memiliki waktu berolahraga.
Dengan bersepeda ke tempat kerja, esensi dari tujuan berolahraga dapat dicapai secara tidak langsung.
”Saya memang punya misi menyemangati para anggota IDI untuk menyukai olahraga bersepeda. Karena bersepeda relatif bisa dilakukan oleh semua orang, dan saya membuktikan jika profesi seperti kami yang waktu olahraganya jarang dan aktivitasnya padat juga bisa bersepeda jauh,” katanya pada Murianews.com via whatsapp, Minggu (3/11/2024)
Lewat gelaran ini pula Wahyu ingin menyampaikan jika bersepeda bisa menjadi solusi olahraga untuk para tenaga kesehatan sepertinya. Secara waktu, olahraga ini juga bisa dikerjakan di sela-sela aktifitas. Kemudian dari segi keamanan untuk badan juga termasuk olahraga yg paling aman.
”Dari segi biaya juga relatif bisa murah, ini demi menjaga kesehatan. Karena itu olahraga menjadi keharusan yg harus tetap selalu dikerjakan,” tambahnya.
IDI Kudus, sambung Wahyu, juga akan mulai mempromosikan kegiatan Bike to Work di tiap harinya. Aksi ini akan dimulai dari internal anggota IDI Kudus terlebih dahulu.
Sehingga kemudian gerakan positif ini bisa tumbuh dan berkembang besar di kalangan dokter, nakes hingga masyarakat di Kabupaten Kudus secara luas.
”Karena secara moral, IDI merasa ikut bertanggung jawab mempromosikan kebiasaan hidup sehat pada masyarakat di antaranya yaitu rutin berolahraga,” sambungnya.
Hasilnya pun diharapkan bisa dirasakan di kemudian hari. Seperti pengurangan polusi udara, mengurangi ketergantungan BBM dan lebih menyehatkan masyarakatnya.
”Tanpa niat yang kuat ya semua jenis olahraga akan terasa berat untuk dikerjakan. Kalau sudah seperti itu ya kita harus mengingat seandainya kita sakit. Tentu akan lebih baik jika bersenang-senang dulu dengan olahraga dan terhindar dari penyakit di kemudian hari. Sehat adalah investasi,” ungkapnya.
