Pelatih Tim All-Stars Kudus Yayat Hidayat mengatakan, memang tensi pertandingan semifinal sangat tinggi, sebab masing-masing tim memiliki optimisme yang sama demi merengkuh gelar juara.
Pelatih berlisensi A AFC ini mengapresiasi kerja keras dan kekompakan anah asuhnya yang berhasil membendung ketangguhan tim All-Stars Surabaya.
”Di semifinal, tim kami bermain lebih tegang dari pertandingan-pertandingan sebelumnya di penyisihan grup. Kemudian di satu sisi, tim All-Stars Surabaya bermain cukup bagus, baik dari segi pertahanannya maupun menyerang. Alhamdulillah keberuntungan berada di pihak kita,” papar Yayat usai pertandingan semifinal.
Murianews, Kudus – Tim All-Stars Kudus, Jawa Tengah, akan menjamu tamunya Tim All-Stars Solo di turnamen sepak bola putri belia bertajuk MilkLife Soccer Challenge All-Stars di Super Soccer Arena Kudus, Sabtu, (25/1/2025) besok.
Laga final tersebut akan tersaji di Super Soccer Arena Kudus dan pastinya akan menjadi laga yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh penggemar sepak bola putri.
Kudus sendiri berhasil melaju mulus ke babak final dengan cukup mulus. Mereka berhasil keluar sebagai juara grup dengan nilai sempurna 9 dan berhasil menunmbangkan tim kuat All-Stars Surabaya dengan drama adu penalti.
Sedang Solo, mereka menjadi tim yang paling mengejutkan dalam turnamen ini. Lolos fase grup dengan penuh kejutan dan juga menumbangkan si favorit juara, Jakarta. Mereka akan menantang sang tuan rumah di grand final besok.
Kapten Tim All-Stars Kudus, Asyifa Sholawa Farizqi menambahkan, bahwa timnya sangat optisimis akan menyabet titel juara, yang tinggal selangkah lagi digapai.
Untuk itu, Asyifa dan timnya akan menjaga kondisi dengan istirahat cukup dan akan selalu berkomunisai dengan pelatih untuk strategi bermain.
”Harapan saya, Kudus bisa menang dan menjadi juara. Yang pasti kami akan tampil maksimal. Sementara untuk persiapan besok saya istirahat yang cukup dan melatih lagi shoting dan free kick,” ujarnya.
Pelatih Tim All-Stars Kudus Yayat Hidayat mengatakan, memang tensi pertandingan semifinal sangat tinggi, sebab masing-masing tim memiliki optimisme yang sama demi merengkuh gelar juara.
Pelatih berlisensi A AFC ini mengapresiasi kerja keras dan kekompakan anah asuhnya yang berhasil membendung ketangguhan tim All-Stars Surabaya.
”Di semifinal, tim kami bermain lebih tegang dari pertandingan-pertandingan sebelumnya di penyisihan grup. Kemudian di satu sisi, tim All-Stars Surabaya bermain cukup bagus, baik dari segi pertahanannya maupun menyerang. Alhamdulillah keberuntungan berada di pihak kita,” papar Yayat usai pertandingan semifinal.
