Menurutnya ini juga merupakan cara ngabuburit yang seru karena bisa bermain sepak bola sembari menunggu jam buka puasa.
”Senang dan seru, tiap sore kita main bola, jadi ngabuburitnya sehat,” katanya.
Ia pun bertekad untuk berlatih lebih keras lagi. Baik skill individu maupun kerja sama tim akan dia tingkatkan guna bisa menjadi pemain yang profesional.
”Ke depan akan lebih rajin latihan lagi agar bisa meningkat lagi skill-nya,” tandasnya.
Murianews, Kudus – Akademi sepak bola ASTI Kudus, Jawa Tengah, menyelenggarakan Liga Champion Ramadan untuk ajang ngabuburit para siswanya di bulan Ramadan tahun 2025. Liga, berlangsung selama kurang lebih sepekan saat bulan Ramadan ini.
Ada 120 siswa ASTI Kudus yang ikut berpartisipasi dalam Liga Champion kali ini. Mereka terbagi menjadi delapan tim dengan komposisi campuran usia. Mulai usia 13 tahun hingga 17 tahun.
Yang menarik, nama tim mereka pun disesuaikan dengan nama klub yang lolos saat ini berlaga di Liga Champions sesungguhnya. Mulai dari AC Milan, Liverpool, Arsenal hingga Real Madrid.
Ketua Panitia Pelaksana ASTI Champion League Dadi Utomo menyampaikan, kegiatan ini merupakan agenda rutin yang digelar setiap tahun sejak tahun 2022. Selain untuk ngabuburit, laga ini juga untuk mengukur kemampuan siswa yang sudah berlatih selama beberapa bulan ke belakang.
”Sambil menunggu berbuka, sambil untuk evaluasi ke depan dan melihat perkembangan individu dari setiap pemain,” kata Dadi di Lapangan Desa Pedawang, Selasa (11/3/2025)
Walau di tengah ibadah puasa, siswa-siswanya dirasa sangar antusias saat menjalani laga. Mereka juga tetap semangat untuk menunjukkan peforma terbaik di lapangan.
Dalam Liga Champions Ramadan ASTI Kudus tahun ini dimenangkan oleh Tim Arsenal ASTI Kudus. Sementara peringkat kedua diraih oleh Tim Liverpool ASTI Kudus.
Sang kapten Tim Arsenal Raditya Arza Rafif mengaku senang bisa mengikuti liga Ramadan ini dan berhasil memenangkannya.
Ngabuburit seru...
Menurutnya ini juga merupakan cara ngabuburit yang seru karena bisa bermain sepak bola sembari menunggu jam buka puasa.
”Senang dan seru, tiap sore kita main bola, jadi ngabuburitnya sehat,” katanya.
Ia pun bertekad untuk berlatih lebih keras lagi. Baik skill individu maupun kerja sama tim akan dia tingkatkan guna bisa menjadi pemain yang profesional.
”Ke depan akan lebih rajin latihan lagi agar bisa meningkat lagi skill-nya,” tandasnya.
