Puluhan flare tersebut menyala dari berbagai sisi. Mulai dari tribun Selatan, timur hingga barat dan utara!. Pemandangan di lapangan pun sekilas mengingatkan kita akan kondisi Stadion San Siro yang serupa di 2005 silam.
Kala itu berlangsung pertandingan Derby della Madonnina yang mempertemukan antara AC Milan dan Inter Milan pada tanggal 12 April 2005.
Kondisinya hampir sama. Hanya saja di San Siro kala itu, flare tersebut dilemparkan ke dalam lapangan hingga asap tebal mengganggu jalannya pertandingan. Sementara di Sleman, flare dinyalakan dan dibumbungkan tinggi sehingga kabut asap tercipta pekat.
Namun ketika pemain Persija hendak mengambil tendangan sudut, gemuruh ricuh mulai terpantik.
Ada lemparan benda asing ke dalam lapangan seperti bom asap yang melukai hakim garis. Nyala flare beruntun mulai ada di berbagai sudut tribun juga tidak terrbendung. Tak peduli Selatan, timur bahkan barat! Flare demi flare dinyalakan suporter Sleman.
Murianews, Sleman – Stadion Maguwoharjo Sleman, Yogyakarta memerah karena puluhan flare dinyalakan dalam laga antara PSS vs Persija, Sabtu (17/5/2025) malam.
Puluhan flare tersebut menyala dari berbagai sisi. Mulai dari tribun Selatan, timur hingga barat dan utara!. Pemandangan di lapangan pun sekilas mengingatkan kita akan kondisi Stadion San Siro yang serupa di 2005 silam.
Kala itu berlangsung pertandingan Derby della Madonnina yang mempertemukan antara AC Milan dan Inter Milan pada tanggal 12 April 2005.
Kondisinya hampir sama. Hanya saja di San Siro kala itu, flare tersebut dilemparkan ke dalam lapangan hingga asap tebal mengganggu jalannya pertandingan. Sementara di Sleman, flare dinyalakan dan dibumbungkan tinggi sehingga kabut asap tercipta pekat.
PSS sendiri masih belum kalah dari lawannya Persija di pertandingan ini. mereka masih sama kuat 1-1 dalam laga hidup mati PSS Sleman.
Namun ketika pemain Persija hendak mengambil tendangan sudut, gemuruh ricuh mulai terpantik.
Ada lemparan benda asing ke dalam lapangan seperti bom asap yang melukai hakim garis. Nyala flare beruntun mulai ada di berbagai sudut tribun juga tidak terrbendung. Tak peduli Selatan, timur bahkan barat! Flare demi flare dinyalakan suporter Sleman.
koreografi protes...
Sebelum itu, koreografi yang memukau ditampilkan anak-anak Brigata Curva Sud yang berada di tribun Selatan dan Timur. Banner bertuliskan Segera Tinggalkan Sleman Manajemen Bajingan juga dipampang nyata di bawah tribun.
Bahkan banner tersebut disorot oleh stasiun TV yang menyiarkan laga tersebut. Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak klub maupun suporter atas insiden ini.
PSS Sleman memang sangat berpotensi degradasi usai laga kontra Persija Jakarta di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (17/5/2025) malam ini.
Padahal, Stadion Maguwoharjo pernah menjadi saksi perjalanan PSS Sleman naik kasta ke liga tertinggi Indonesia.
Pada tahun 2018 silam, di hadapan puluhan ribu penonton yang hadir dan memadati stadion, PSS memastikan diri naik kasta dari Liga 2 ke Liga 1. Saat itu adalah pertandingan yang akan diingat oleh pecinta sepak bola Sleman.
Di mana pada babak semifinal leg kedua melawan Kalteng Putra, anak-anak Super Elja berhasil menang dengan skor meyakinkan 2-0. Mereka pun masuk final memenangi liga dan memastikan diri promosi ke liga tertinggi.
Namun hari ini, semuanya kembali dipertaruhkan. Nasib PSS sangat tidak aman bahkan jika mereka bisa memenangkan pertandingan.