Minggu, 23 November 2025

Murianews, Sleman – PSS Sleman berhasil melewati malam sulit kala bertandang ke Jawa Timur, markas Deltras FC Sidoarjo di Stadion Gelora Delta, Sabtu (22/11/2025). Walau misinya dalam mengamankan pemuncak klasemen gagal, PSS Sleman setidaknya tidak merasakan kekalahan.

Skor 1-1 menjadi hasil akhir dari laga yang berlangsung cukup timpang itu. Deltras yang lebih dulu mencetak gol bermain monoton dengan terus bertahan. Sedang Super Elja PSS Sleman membobardir segala arah.

Irvan Mofu kembali menjadi pahlawan Super Elja. Late goal-nya, mengandaskan harapan Deltras meraih tiga poin di pertandingan yang penuh kontroversi dari pengadil lapangan itu.

Pelatih PSS Sleman Ansyari Lubis sampai geleng-geleng berkali-kali. Banyak keputusan dari wasit yang memimpin laga Deltras vs PSS ini merugikan Super Elja.

Lubis pun meluapkan kekecewaannya setelah timnya belum bisa mendapat poin yang optimal ini. Bagaimana tidak, ada tiga gol yang dianulir dan dua kartu merah cukup membuat Ansyari geram. Dia  secara terang-terangan mengkritik kepemimpinan wasit Mansyur itu.

”Ada keputusan-keputusan wasit yang aneh di pertandingan hari ini. Saya sebelumnya tidak pernah mau merespons wasit, tetapi terkadang kita bingung,” kata Ansyari, menyuarakan protes PSS Sleman terhadap standar wasit.

Gol dianulir...  

Ia mencontohkan, gol PSS Sleman yang dianulir setelah wasit sempat mengesahkannya, lalu dibatalkan karena protes dan alasan yang berubah-ubah, mulai dari offside, handball, hingga bola out.

Ansyari juga mempertanyakan standar injury time yang tidak konsisten meski terjadi banyak pelanggaran (foul) dan interupsi, sehingga merugikan PSS Sleman.

Ia berharap Komisi Wasit melakukan introspeksi diri agar kualitas pertandingan tidak terganggu oleh keputusan yang dinilai tidak masuk akal.

PSS Sleman kini harus puas berada di peringkat kedua. Posisi pertama, dikudeta oleh Barito Putera yang berhasil menenggelamkan Persipal Palu di kandang mereka sendiri

Komentar

Sport Terkini