Daniele De Rossi Ingin AS Roma Menjadi Burung Nazar
Budi Santoso
Selasa, 30 Januari 2024 13:14:00
Murianews, Kudus – Pelatih baru AS Roma Daniele De Rossi menginginkan para pemainnya untuk lebih gahar di persaingan Liga Serie A Italia. Pengganti Jose Mourinho ini bahkan meminta timnya menjadi seperti ‘burung nazar’.
Setelah kemenangan tandang ke Salernitana, Selasa (30/1/2024) dinihari WIB, Daniele De Rossi memuji para pemainnya. Terutama pada Lorenzo Pellegrini, disebutnya sebagai kapten hebat untuk AS Roma.
"Saya tidak bisa memikirkan kapten yang lebih baik," ujar Daniele De Rossi dilansir Footballitalia.
Daniele De Rossi yang merupakan mantan gelandang dan ikon klub AS Roma, memiliki awal yang bagus saat menggantikan Jose Mourinho. Dalam dua pertandingan bersama AS Roma, dirinya merebut dua kemenangan beruntun, masing-masing melawan Verona dan Salernitana.
Pada pertandingan keduanya saat bertandang ke Salernitana, tim asuha De Rossi unggul 2-0 lebih dulu. Namun menjelang akhir pertandingan timnya mendapatkan kepungan hingga akhirnya masih mampu menang 2-1.
"Saya mengatakan kepada mereka hal yang sama seperti yang saya lakukan setelah pertandingan Verona. Yaitu jika kami memiliki penguasaan bola yang lambat ini tanpa menggerakkan bola dengan cepat, tanpa berusaha menembus garis pertahanan, kami tidak akan mendapatkan tembakan ke gawang," kata De Rossi.
Selebihnya De Rossi menyatakan, jika timnya bisa menjaga bola, mendominasi permainan dan juga kemudian menerkam momen-momen itu seperti burung nasar, maka AS Roma bisa menjadi tim yang sangat kuat. Hal ini harus diwujudkan timnya.
"Ini adalah sesuatu yang harus kami kerjakan, mencari tahu saat-saat pertandingan, kapan kami harus menunggu dan kapan kami harus menerkam. Dalam sepak bola Anda dapat berbicara tentang sistem dan taktik, tetapi kenyataannya adalah itu semua tentang 20 duel di seluruh lapangan, ketika Anda memiliki bola dan ketika yang lain melakukannya. Itu semua tentang sepak bola pada akhirnya, sisanya adalah filsafat,” ujarnya.
"Namun, jika para pemain tidak dalam kondisi untuk memenangkan duel itu, maka itu adalah kesalahan saya sebagai pelatih. Saya harus membuat mereka siap untuk tahu kapan harus masuk dan kapan harus menahan diri. Ketika saya membuat mereka mengerti itu, mereka akan membuat perbedaan," tambahnya lagi.
Sejak menangani AS Roma, Daniele De Rossi telah mengubah taktik 3-5-2 yang biasa diterapkan Jose Mourinho. Pelatih baru AS Roma kini menerapkan formasi 4-3-3 yang jauh lebih agresif.
"Romelu Lukaku adalah satu-satunya yang memberi kami sedikit kedalaman di babak pertama, tetapi kami tidak memberinya layanan yang tepat. Dia menjadi penghancur ketika dia memiliki pelayanan. Dia bekerja keras dan saya pikir membantu lebih dari melawan Verona, menyingsingkan lengan bajunya dan bertarung dengan yang lain. Dia memiliki semangat yang tepat," jelasnya.
Murianews, Kudus – Pelatih baru AS Roma Daniele De Rossi menginginkan para pemainnya untuk lebih gahar di persaingan Liga Serie A Italia. Pengganti Jose Mourinho ini bahkan meminta timnya menjadi seperti ‘burung nazar’.
Setelah kemenangan tandang ke Salernitana, Selasa (30/1/2024) dinihari WIB, Daniele De Rossi memuji para pemainnya. Terutama pada Lorenzo Pellegrini, disebutnya sebagai kapten hebat untuk AS Roma.
"Saya tidak bisa memikirkan kapten yang lebih baik," ujar Daniele De Rossi dilansir Footballitalia.
Daniele De Rossi yang merupakan mantan gelandang dan ikon klub AS Roma, memiliki awal yang bagus saat menggantikan Jose Mourinho. Dalam dua pertandingan bersama AS Roma, dirinya merebut dua kemenangan beruntun, masing-masing melawan Verona dan Salernitana.
Pada pertandingan keduanya saat bertandang ke Salernitana, tim asuha De Rossi unggul 2-0 lebih dulu. Namun menjelang akhir pertandingan timnya mendapatkan kepungan hingga akhirnya masih mampu menang 2-1.
"Saya mengatakan kepada mereka hal yang sama seperti yang saya lakukan setelah pertandingan Verona. Yaitu jika kami memiliki penguasaan bola yang lambat ini tanpa menggerakkan bola dengan cepat, tanpa berusaha menembus garis pertahanan, kami tidak akan mendapatkan tembakan ke gawang," kata De Rossi.
Selebihnya De Rossi menyatakan, jika timnya bisa menjaga bola, mendominasi permainan dan juga kemudian menerkam momen-momen itu seperti burung nasar, maka AS Roma bisa menjadi tim yang sangat kuat. Hal ini harus diwujudkan timnya.
"Ini adalah sesuatu yang harus kami kerjakan, mencari tahu saat-saat pertandingan, kapan kami harus menunggu dan kapan kami harus menerkam. Dalam sepak bola Anda dapat berbicara tentang sistem dan taktik, tetapi kenyataannya adalah itu semua tentang 20 duel di seluruh lapangan, ketika Anda memiliki bola dan ketika yang lain melakukannya. Itu semua tentang sepak bola pada akhirnya, sisanya adalah filsafat,” ujarnya.
"Namun, jika para pemain tidak dalam kondisi untuk memenangkan duel itu, maka itu adalah kesalahan saya sebagai pelatih. Saya harus membuat mereka siap untuk tahu kapan harus masuk dan kapan harus menahan diri. Ketika saya membuat mereka mengerti itu, mereka akan membuat perbedaan," tambahnya lagi.
Sejak menangani AS Roma, Daniele De Rossi telah mengubah taktik 3-5-2 yang biasa diterapkan Jose Mourinho. Pelatih baru AS Roma kini menerapkan formasi 4-3-3 yang jauh lebih agresif.
"Romelu Lukaku adalah satu-satunya yang memberi kami sedikit kedalaman di babak pertama, tetapi kami tidak memberinya layanan yang tepat. Dia menjadi penghancur ketika dia memiliki pelayanan. Dia bekerja keras dan saya pikir membantu lebih dari melawan Verona, menyingsingkan lengan bajunya dan bertarung dengan yang lain. Dia memiliki semangat yang tepat," jelasnya.