Phillipe Troussier Merasa Ditinggal Media Vietnam
Budi Santoso
Rabu, 20 Maret 2024 18:11:00
Murianews, Kudus – Pelatih Timnas Vietnam, Phillipe Troussier merasa ditinggal media Vietnam. Pelatih asal Prancis ini merasa dirinya selalu dipojokan media Vietnam sejak datang untuk kedua kalinya di Tim Golden Warriors.
Dalam sesi jumpa pers jelang pertandingan Timnas Indonesia vs Vietnam, Troussier terlihat melampiaskan kekecewaannya tentang situasi ini. Hal itu dipicu saat seorang wartawan Vietnam menyampaikan pertanyaan pada dirinya di sesi jumpa pers, Rabu (20/3/2024).
Troussier terlihat emosi ketika ada wartawan Vietnam yang bertanya tentang kekhawatiran pedukung Vietnam tentang preforma mereka. Pelatih asal Prancis itu mengatakan jika 80 persen pendukung Timnas Vietnam ingin melihat dirinya dipecat.
Sikap itu menurutnya terjadi karena pemberitaan media-media Vietnam yang tidak pernah mendukungnya. Media-media Vietnam selama ini selalu memojokan dirinya, dengan berita-berita setiap hari.
"Di Vietnam 80 persen orang menunggu kapan VFF akan memecat saya. Setiap hari saya membawa surat kabar, orang-orang menunggu, kapan orang tua dari Prancis ini akan keluar dari negara Vietnam. Dan kita lihat di sini ada wartawan-wartawan yang menulis hal itu setiap harinya," sergahnya.
"'Sepak bola pelatih Prancis ini tidak cocok untuk sepak bola Vietnam. Pelatih Prancis ini ingin menghancurkan sepak bola Vietnam'. Ini adalah yang kalian tulis setiap hari. Kemudian secara otomatis para fans mengikuti apa yang kalian tulis," ujar Troussier, seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Troussier mengatakan timnas Vietnam seharusnya mendapat dukungan dari media-media. Pelatih 68 tahun itu yakin jika media memberi dukungan, timnas Vietnam bisa meraih hasil lebih positif.
"Ini adalah situasi yang saya hadapi. Tapi menurut saya ini situasi yang normal untuk pelatih di seluruh dunia. Saya hanya ingin fokus ke pekerjaan internal. Memastikan para pemain saya sepenuhnya siap, dan merespons 80 persen fans yang tidak percaya terhadap saya. Respons kami adalah kami akan memberikan yang terbaik," lanjut Troussier.
"Mencari solusi agar tidak terkejut melawan Indonesia, karena kami tahu kami akan mendapat sambutan 'indah' Indonesia yang bermimpi bermain di Piala Dunia, dan untuk itu kami butuh 25 pejuang. Tentu jika kami mendapat dukungan dari media, mungkin kami akan mendapatkan lebih banyak kekuatan," tambahnya lagi sambil bersungut-sungut.
Meski menghadapi situasi seperti ini, Troussier menyatakan keyakinannya jika para pemain Vietnam semua mendukung dirinya. Demikainn juga dengan Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF), juga masih mempercayainya.
"Kita lihat besok, karena hasil adalah hasil. Tapi saya pastikan penampilan Vietnam yang kuat. Mengenai hasil, saya tidak bisa tahu hasil akhir pertandingan, saya bukan peramal," ujar Troussier lagi.
"VFF mendukung saya. Mereka bilang, 'Tuan Troussier pergilah berjuang, Anda sendirian, tapi kami mendukung Anda'. Saya adalah kapten dari kapal ini. Saya tahu di belakang saya ada para pemain saya yang akan memberikan penampilan luar biasa. Itu pasti," kali ini menyudahi pernyataannya.
Murianews, Kudus – Pelatih Timnas Vietnam, Phillipe Troussier merasa ditinggal media Vietnam. Pelatih asal Prancis ini merasa dirinya selalu dipojokan media Vietnam sejak datang untuk kedua kalinya di Tim Golden Warriors.
Dalam sesi jumpa pers jelang pertandingan Timnas Indonesia vs Vietnam, Troussier terlihat melampiaskan kekecewaannya tentang situasi ini. Hal itu dipicu saat seorang wartawan Vietnam menyampaikan pertanyaan pada dirinya di sesi jumpa pers, Rabu (20/3/2024).
Troussier terlihat emosi ketika ada wartawan Vietnam yang bertanya tentang kekhawatiran pedukung Vietnam tentang preforma mereka. Pelatih asal Prancis itu mengatakan jika 80 persen pendukung Timnas Vietnam ingin melihat dirinya dipecat.
Sikap itu menurutnya terjadi karena pemberitaan media-media Vietnam yang tidak pernah mendukungnya. Media-media Vietnam selama ini selalu memojokan dirinya, dengan berita-berita setiap hari.
"Di Vietnam 80 persen orang menunggu kapan VFF akan memecat saya. Setiap hari saya membawa surat kabar, orang-orang menunggu, kapan orang tua dari Prancis ini akan keluar dari negara Vietnam. Dan kita lihat di sini ada wartawan-wartawan yang menulis hal itu setiap harinya," sergahnya.
"'Sepak bola pelatih Prancis ini tidak cocok untuk sepak bola Vietnam. Pelatih Prancis ini ingin menghancurkan sepak bola Vietnam'. Ini adalah yang kalian tulis setiap hari. Kemudian secara otomatis para fans mengikuti apa yang kalian tulis," ujar Troussier, seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Troussier mengatakan timnas Vietnam seharusnya mendapat dukungan dari media-media. Pelatih 68 tahun itu yakin jika media memberi dukungan, timnas Vietnam bisa meraih hasil lebih positif.
"Ini adalah situasi yang saya hadapi. Tapi menurut saya ini situasi yang normal untuk pelatih di seluruh dunia. Saya hanya ingin fokus ke pekerjaan internal. Memastikan para pemain saya sepenuhnya siap, dan merespons 80 persen fans yang tidak percaya terhadap saya. Respons kami adalah kami akan memberikan yang terbaik," lanjut Troussier.
"Mencari solusi agar tidak terkejut melawan Indonesia, karena kami tahu kami akan mendapat sambutan 'indah' Indonesia yang bermimpi bermain di Piala Dunia, dan untuk itu kami butuh 25 pejuang. Tentu jika kami mendapat dukungan dari media, mungkin kami akan mendapatkan lebih banyak kekuatan," tambahnya lagi sambil bersungut-sungut.
Meski menghadapi situasi seperti ini, Troussier menyatakan keyakinannya jika para pemain Vietnam semua mendukung dirinya. Demikainn juga dengan Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF), juga masih mempercayainya.
"Kita lihat besok, karena hasil adalah hasil. Tapi saya pastikan penampilan Vietnam yang kuat. Mengenai hasil, saya tidak bisa tahu hasil akhir pertandingan, saya bukan peramal," ujar Troussier lagi.
"VFF mendukung saya. Mereka bilang, 'Tuan Troussier pergilah berjuang, Anda sendirian, tapi kami mendukung Anda'. Saya adalah kapten dari kapal ini. Saya tahu di belakang saya ada para pemain saya yang akan memberikan penampilan luar biasa. Itu pasti," kali ini menyudahi pernyataannya.