Murianews, Kudus – Oxford United, klub milik Erick Thohir berhasil merebut tiket promosi ke Divisi Championship Inggris. Mulai musim depan klub itu akan bermain di level ke-2 Liga Inggris.
Oxford United sendiri merupakan klub yang dimiliki oleh Erick Thohir dan koleganya Anindya Bakrie. Keduanya berstatus pemegang saham mayoritas klub tersebut.
Anindya Bakrie dan Erick Thohir menjadi bagian Oxford United pada 2018 lalu. Kemudian pada tahun 2022, keduanya menjadi pemegang saham mayoritas setelah membeli 51 persen saham klub.
Keberhasilan Oxford United mendapatkan promosi menjadikannya klub Eropa ke-3 milik orang Indonesia yang berhasil promosi. Selain Oxford, musim ini juga ada Como 1907 dan FC Dender yang merebut promosi.
Como 1907, klub Italia yang dimiliki oleh Duo Hartono dari Djarum Grup, promosi dari Liga Serie B ke Serie A. Dengan demikian pada musim depan, Como 1907 akan bersaing dengan klub-klub terkemuka di Liga Italia Serie A.
Sedangkan FC Dender, diketahui merupakan milik pengusaha Indonesia, Sihar Sitorus. Klub ini memastikan diri promosi ke kasta teratas Liga Belgia (Jupiler Pro League).
Como 1907 yang berjuluk I Lariani berhasil kembali ke Serie A sejak 2003 silam. Keberhasilan ini tak lepas dari apiknya manajemen Hartono Bersaudara selaku pemilik saham mayoritas di klub ini.
Hartono Bersaudara yang merupakan pemilik Djarum Grup, mengakuisisi Como 1907 sejak 2019 silam. Saat itu mereka masih bermain di Serie D atau kasta keempat Liga Italia.
Como 1907 sempat dinyatakan bangkrut pada 2016. Kemudian Duo Hartono akhirnya datang mengambil alih kepemilikan pada tahun 2019. Sejak itu, Como 1907 langsung meroket, dan hanya butuh waktu 4 tahun untuk bisa menembus Liga Italia Serie A.
Sementara FC Dender yang dimiliki oleh pengusaha asal Indonesia, Sihar Sitorus berhasil promosi setelah menjadi Runner Up kasta kedua Liga Belgia (Challenger Pro League) atau sama dengan Como 1907 di Italia.
Sihar Sitorus sendiri mengakuisisi FC Dender pada 2018 lalu saat masih bermain di kasta ketiga. Usai mengakuisisi klub tersebut, ia menunjuk eks petinggi Liga Primer Indonesia (LPI), Belinda Siahaan, sebagai CEO.



