Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Petembak Korsel berusia 16 tahun, Ban Hyo-jin menciptakan sejarah setelah merebut medali emas Olimpiade Paris 2024. Luar biasanya, petembak muda ini merebut emas setelah memiliki selisih nilai hanya 0,1 poin.

Ban Hyo-jin, atlet wanita yang masih berusia 16 tahun ini akhirnya mencatat sejarah baru di arena Olimpiade. Atlet ini menjadi atlet termuda Korsel yang berhasil merebut medali emas Olimpiade.

Pada final nomor senapan angin 10m putri Olimpiade Paris 2024, Ban Hyo-jin bersaing melawan Huang Yuting wakil China yang juga masih muda. Petembak China itu diketahui berusia 17 tahun.

Dalam adu skill menembak ini, kedua atlet terlibat dalam kejar-kejaran skor yang sangat dramatis. Pada akhir lomba, keduanya mampu mencetak skor 251,8 poin.

Situasi ini akhirnya memaksa dua atlet wanita yang masih sama-sama belia ini harus menjalani sesi yang di dunia menembak disebut shoot-off. Ini adalah cara yang dilakukan untuk menentukan pemenangnya, dengan menambah jumlah tembakan.

Dalam sesi shoot-off, Ban Hyo-jin akhirnya berhasil mencetak 10,4 poin dan resmi memenangkan medali emas Olimpiade Paris 2024. Sedangkan rivalnya, Huang Yuting menderita kekalahan menyakitkan, karena berhasil mecetak 10,3 poin, yang berarti hanya berselisih 0,1 poin dibelakangnya.

Ban Hyo-jin terkejut mengetahui bahwa selisih skor yang dibuatnya ternyata sangat tipis. Sehingga petembak belia Korsel ini sangat emosional dalam menyambut medali emas Olimpiade Paris 2024 yang diraihnya.

Tangis Ban Hyo-jin meledak dengan penuh perasaann emosional. Atlet wanita asal Korsel ini memeluk pelatihnya dengan bahagia sambil menagis sejadi-jadinya setelah memastikan medali emas Olimpiade Paris 2024 bisa direbutnya.

Dengan medali emas Olimpiade Paris 2024 ini, Ban Hyo-jin resmi tercatat dalam sejarah Korea Selatan sebagai atlet termuda yang berhasil meraih emas di Olimpiade. Medali emas Ban Hyo-jin juga menandai medali emas ke-100 Korea di cabang menembak di Olimpiade.

"Pada usia ini, saya merasakan banyak tekanan ketika saya datang ke Prancis tanpa keluarga saya dan harus sendirian. Tapi setelah pertandingan, saya melihat rekan senegaranya bersorak untuk saya, dan saya merasa semuanya baik-baik saja,"ujar Ban Hyo-jin seperti dilansir Thethao247.

Situasi emosional ini disebut bisa dipahami terjadi, mengingat sebelumnya, atlet Korea Selatan itu hampir pasti menang. Saat pertandingan menyisakan dua tembakan, dirinya sudah unggul 1,3 poin dari Huang Yuting.

Dari semua tembakan sebelumnya, Ban Hyo-jin mami mencetak minimal 10 poin atau lebih. Tetapi, di dua tembakan terakhir, tembakannya buruk dengan mencetak 9,9 dan 9,6 poin.

Akibatnya dari dua tembakan terakhir itu, perolehan nilai Ban Hyo-jin berhasil disamakan Huang Yuting. Petembak asal China itu mencetak nilai 10,3 dan 10,5 poin, di dua tembakan terakhir, dan memaksa terjadi Shot-off yang dramatis.

Beruntung Ban Hyo-jin mendapatkan kemampuan terbaiknya, hingga akhirnya bisa kembali unggul. Meski hanya berselisih 0,1 poin, dirinya tetap berhak mendapatkan medali emas Olimpiade Paris 2024.

Komentar

Sport Terkini

Terpopuler