Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Ketika Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat digulirkan pada 1996, Supporters Shield masih belum ada. Setelah menjalain babak reguler, klub yang lolos akan menjalani playoff MLS, yang akan mempertemukan klub terbaik dari dua wilayah.

Klub-klub teratas dari masing-masing wilayah akan menjalani pertandigan yang diistilahkan sebagai pertandingan pascamusim. Dalam praktiknya, terkadang klub yang memiliki rekor poin terbaik di babak reguler, tidak bisa keluar sebagai juara MLS.

Situai ini membuat salah satu penggemar sepak bola Nick Lawrus mengusulkan gagasan awal dari Supporters Shield ini. Ide ini dilatar belakangi kegagalan Klub Tampa Bay, menjuarai MLS 1996. Padaha saat itu Tampa Bay menjadi tim dengan perolehan poin terbaik di babak reguler.

Untuk memberi sebuah keadilan, agar apa yang menimpa Tampa Bay tidak terulang, munculah gagasan diberikannya gelar Supporters Shield. Uniknya, Tampa Bay sendiri sejak 2001 telah bubar karena bangkrut.

Sebuah komite yang terdiri dari anggota pendukung semua pendukung tim MLS akhirnya membuat konsep penghargaan bernama Supporters Shield. Namun ide yang disampaikan ini gagal, karena ketidaksepakatan para anggota komite itu sendiri.

Tahun berikutnya, kelompok lain yang dipimpin oleh penggemar sepak bola Sam Pierron mencoba menghidupkan kembali gagasan tersebut. Karena MLS menolak untuk mendanai ide tersebut, Pierron mulai menggalang dana untuk membeli trofi dengan bantuan pendukung dari berbagai klub MLS.

Penggalangan dana yang dilakukan mendapatkan dukungan dengan sumbangan dari komentator ESPN Phil Schoen dan komisaris MLS Doug Logan. Pada akhirnya, hampir $ 3.000 berhasil dikumpulkan dari sumbangan ini.

Sehingga akhirnya bisa dibuat sebuah trophy atau piala untuk gelar Supporters Shield ini. Piala yang hingga saat ini ada berbentuk piringan yang terbuat dari perak murni, dengan biaya pembuatan mencapai $ 2.200.

Proses untuk membuat piala Supporters Shield tidak selesai sampai akhir musim 1999. Saat itu DC United adalah klub MLS pertama yang memenangkan penghargaan tersebut. Sehingga semua tim yang berhak menyandang status ini di musim 1996-1998 diputuskan diberikan gelar secara surut. Nama-nama klub dicantumkan di tropi Supporters Shield pada saat pembuatannya.

Sepanjang awal hingga pertengahan 2000-an, Supporters Shield tidak mendapatkan apresiasi dari MLS dan masyarakat penggemar sepak bola di Amerika Serikat. Karena sampai 2000, MLS hanya memberikan kesempatan bagi juara dan runer-up MLS bertanding di turnamen kontinental.

Baru pada Februari 2006, USSF memutuskan bahwa pemenang Supporters Shield dan pemenang Piala MLS akan mewakili Amerika Serikat di Piala Champions Concacaf. Jika pemenang Supporters Shield juga memenangkan Piala MLS, tim dengan total poin musim reguler tertinggi kedua berhak atas tiket itu.

Ketika Piala Champions menjadi Liga Champions Concacaf, Federasi Sepak Bola Amerika Serikat akhirnya memberi pemenang Supporters Shield dan pemenang Piala MLS, langsung berlaga ke turnamen tersebut.

Dalam sejarah Supporters Shield, pada delapan kesempatan, di 1997, 1999, 2000, 2002, 2008, 2011, 2017, dan 2022 pemenang Supporters Shield pada akhirnya juga memenangkan Piala MLS pada tahun yang sama.

Pengelolaan Supporters Shield pada akhirnya mengalami desain ulang pada 2012. Saat penghargaan ini semakin mendapatkan apresiasi, akhirnya dibentuk sebuah lembaga atau yayasan Supporters Shield.

Yayasan Supporters Shield dibentuk dari pertemuan di Portland pada tahun 2012 dengan misi untuk mendanai pengelolaan selanjutnya. Penggalangan dana dilakukan diantara para para pendukun tim MLS dan berhasil mengumpulkan dana $ 18.000.

Sebagian besar dana yang dikumpulkan dilakukan melalui gerakan syal "I Support the Shield" yang berpuncak pada penjualan 2000 syal pendukung. Pada 2013, setelah penggalangan dana diselesaikan, trophy Supporters Shield yang baru mulai dibuat.

Piala Supporters Shield yang baru, atau yang baru saja direbut Inter Miami, memiliki berat 35 pon (16 kg) dan terbuat dari perak murni dan baja tahan karat. Bagian luar perisai berisi desain sepak bola Telstar, sedangkan bagian tengah memberi penghormatan kepada desain trofi asli.

Bagian tengah trofi dirancang agar dapat diperluas, karena akan memuat nama klub pemenangnya. Setiap tahun nama klub pemanang akan ditambahkan di bagian ini. Piala Supporters Shield desain baru ini, pertama kali direbut oleh New York Red Bulls pada musim MLS 2013.

Komentar