Meski Terima Kompesasi Rp 300 M, Erik ten Hag Tetap Stres

Murianews, Kudus – Setelah dipecat oleh Manchester United, pelatih Erik ten Hag dikabarkan benar-benar tertekan dan stres. Pelatih asal Belanda itu sama sekali tidak tertarik dengan kompensasi kontrak yang akan diterimanya.

Sesuai dengan perjanjian Erik ten Hag dan Manchester United, sejumlah uang kompensasi tetap akan diberikan atas pemecatan ini. Nilainya disebutkan lebih dari 15 juta poundsterling atau sekitar Rp 30 miliar.

Tetapi kompensasi tersebut disebut tidak membuat Erik ten Hag gembira. Pelatih asal Belanda ini dikabarkan dalam situasi sedih dan stress karena harus meninggalkan klub yang sudah ditanganinya selama 2,5 tahun.

Pemecatan Erik ten Hag tidak hanya mengejutkan para penggemar sepak bola dunia. Tetapi juga menyebabkan pelatih asal Belanda itu jatuh ke dalam situasi mental yang tidak menyenangkan.

Erik ten Hag ditunjuk sebagai pelatih kepala Manchester United pada tahun 2022 dengan harapan membawa kebangkitan klub. Di musim pertamanya, ia masih mampu memenangkan Piala FA dan Piala Carabao.

Namun, musim berikutnya, Manchester United mengalami kemrosotan, hingga terbenam di posisi 8 di klasemen Liga Premier Inggris. Itu terjadi setelah Erik ten Hag membelanjakan £ 200 juta untuk rekrutan baru di musim panas.

Menurut Hans Kraay - mantan rekan setim Erik Ten Hag di klub De Graafschap, seperti dilansir Daily Mail, Erik ten Hag benar-benar merasa hancur dan patah hati.

Erik ten Hag mengalami......

Kraay menyebut Erik ten Hag mengalami kesedihan dan kekecewaan. Uang kompensasinya yang cukup besar, sama sekali tidak membuat pikirannya tenang dalam situasi ini.

"Saya mengerti bahwa dia akan menerima lebih dari £ 14 juta dalam kompensasi kontrak, tetapi itu tidak membuatnya tenang ,” demikian dikatakan Hans Kraay.

Erik ten Hag disebutnya benar-benar dalam keadaan hancur dan kehilangan semangat. Pada titik ini, uang tidak membuatnya bisa begitu saja membuatnya bisa melupakn apa yang dialaminyya.

“Saya tidak merasa perlu meneleponnya untuk menanyakan apakah dia baik-baik saja, karena jelas bahwa Erik berada dalam masalah mental yang serius," tegasnya.