Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Sebuah kejadian tragis terjadi di tengah lapangan pada 3 November 2024 lalu. Seorang pemain sepak bola di Peru meninggal dunia setelah tersambar petir saat bermain sepak bola.

Kejadian ini sangat mirip dengan apa yang menimpa pada pemain masa lalu Persijap, Kamal Djunaidi yang juga tersambar petir di tengah lapangan. Kejadian yang menimpa Kamal Djunaidi terjadi pada 1973 di Salatiga.

Saat itu, Kamal Djunaidi tengah bermain untuk Persijap yang tengah bertanding di final sebuah turnamen lokal di Salatiga. Sambaran petir membuatnya terluka dan akhirnya meninggal dunia.

Sementara yang baru saja terjadi, sambaran petir terjadi selama pertandingan turnamen regional di distrik Chilca, di provinsi Huancayo, Peru. Selama pertandingan, wasit memberi isyarat untuk menunda duel antara Juventud Bellavista vs Familia Chocca ini karena risiko petir yang terjadi.

Namun, ketika para pemain mulai meninggalkan lapangan petir sudah menyambar. Lima pemain dan satu yang diduga seorang staf pelatih diketahui pingsan setelah disambar petir, dalam adegan mengerikan yang sempat direkam video.

Dalam video tersebut, ledakan seperti suara tembakan terdengar disertai kilatan cahaya terang. Insiden itu diperkirakan terjadi pada pukul 4 sore waktu setempat pada 3 November 2024.

Menurut laporan The Sun, Jose Hugo de la Cruz Meza (39), salah satu pemain meninggal di tempat kejadian. Sementara kiper Juan Chocca Llacta harus dibawa ke rumah sakit dengan luka bakar parah di tubuhnya.

Berikutnya Cristian Cesar Pituy (24), dilaporkan membaik kondisinya di RS. Dua orang remaja yang tidak diketahui identitasnya, diyakini stabil di rumah sakit, bersama dengan dua remaja berusia 16 dan 19 tahun yang tidak disebutkan identitasnya juga selamat.

Menurut kepala Divisi Pertahanan Sipil Kabupaten Chilca, korban meninggal De la Cruz diketahui mengenakan gelang logam. Hal inilah yang diduga membuat petir menyambarnya secara telak.

Di Indonesia sendiri, kejadian sambaran petir juga sempat terjadi pada Februari 2024 lalu. Septain Raharja yang berusia 35 tahun meninggal saat menjalani pertandingan persahabatan antara FLO FC Bandung dan FBI Subang.

Komentar

Terpopuler