Penampilan Mbappe Dikritik Saat Madrid Keok di Kandang
Budi Santoso
Rabu, 6 November 2024 21:04:00
Murianews, Kudus – Bintang sepak bola asal Prancis, Kylian Mbappe dikritik banyak pengamat sepak bola. Penampilannya saat Real Madrid dibantai AC Milan di kandang sendiri menuai kecaman.
Real Madrid secara tak terduga Real Madrid menelan kekalahan 1-3 di Stadion Santiago Bernabeu, pada pertandingan ke-4 Liga Champions, Rabu (6/11/2024) dinihari WIB. Hasil ini menjadi kejutan besar selain juga kekalahan Man City oleh Sporting CP di Portugal.
Bagi Mbappe, ini adalah pertandingan ketiga berturut-turut di mana dirinya tidak tahu bagaimana caranya mencetak gol. Saat ditempatkan di posisi tengah barisan terdepan, Mbappe seperti kehilangan kemampuan.
Mbappe selama ini bermain di sisi kiri barisan terdepan dalam sebuah serangan. Namun sejak di Madrid, dirinya ditempatkan di tengah, dan sepertinya masih membingungkannya.
Jurnalis Daniel Riolo dari After Foot, mengkritik penampilan tak jelas Kylian Mbappe ini. Pengamat sepak bola terkenal di Spanyol ini menyebut, jika tidak bermain di sisi kiri, maka Mbappe lebih baik jadi pemain cadangan.
"Mbappe bukan dan tidak akan pernah menjadi nomor 9. Saya akan mengulangi kalimat yang telah saya ucapkan ratusan kali: Mbappe, baik bermain di sayap kiri, atau duduk di bangku cadangan. Di sayap kiri, ada pemain yang lebih baik darinya saat ini, karena Vinicius mendominasi dalam pengalaman dan performa. Oleh karena itu, Mbappe harus duduk di bangku cadangan, tidak ada pilihan lain,” ujarnya.
Menurutnya.....
Menurutnya, Mbappe bukan striker plug-in, dan sebenarnya ada Rodrygo yang harus bermain, tapi malah dicadangkan. Real adalah klub besar, tetapi jelas mereka tidak dapat melanjutkan dengan cara ini.
Selain itu, Daniel Riolo juga menegaskan bahwa Real Madrid tidak akan bisa keluar dari episode buruk ini jika mereka tidak dapat menemukan solusi untuk masalah Mbappe ini.
"Jika mereka tidak bisa melakukan itu dengan mendatangkan Rodrygo menggantikan Mbappe dan membangun kembali skuad seperti musim lalu, maka kita mungkin melihat akhir dari sebuah siklus. Ini juga tidak terlalu serius karena ini adalah bagian dari sejarah klub," tutupnya.
Murianews, Kudus – Bintang sepak bola asal Prancis, Kylian Mbappe dikritik banyak pengamat sepak bola. Penampilannya saat Real Madrid dibantai AC Milan di kandang sendiri menuai kecaman.
Real Madrid secara tak terduga Real Madrid menelan kekalahan 1-3 di Stadion Santiago Bernabeu, pada pertandingan ke-4 Liga Champions, Rabu (6/11/2024) dinihari WIB. Hasil ini menjadi kejutan besar selain juga kekalahan Man City oleh Sporting CP di Portugal.
Bagi Mbappe, ini adalah pertandingan ketiga berturut-turut di mana dirinya tidak tahu bagaimana caranya mencetak gol. Saat ditempatkan di posisi tengah barisan terdepan, Mbappe seperti kehilangan kemampuan.
Mbappe selama ini bermain di sisi kiri barisan terdepan dalam sebuah serangan. Namun sejak di Madrid, dirinya ditempatkan di tengah, dan sepertinya masih membingungkannya.
Jurnalis Daniel Riolo dari After Foot, mengkritik penampilan tak jelas Kylian Mbappe ini. Pengamat sepak bola terkenal di Spanyol ini menyebut, jika tidak bermain di sisi kiri, maka Mbappe lebih baik jadi pemain cadangan.
"Mbappe bukan dan tidak akan pernah menjadi nomor 9. Saya akan mengulangi kalimat yang telah saya ucapkan ratusan kali: Mbappe, baik bermain di sayap kiri, atau duduk di bangku cadangan. Di sayap kiri, ada pemain yang lebih baik darinya saat ini, karena Vinicius mendominasi dalam pengalaman dan performa. Oleh karena itu, Mbappe harus duduk di bangku cadangan, tidak ada pilihan lain,” ujarnya.
Menurutnya.....
Menurutnya, Mbappe bukan striker plug-in, dan sebenarnya ada Rodrygo yang harus bermain, tapi malah dicadangkan. Real adalah klub besar, tetapi jelas mereka tidak dapat melanjutkan dengan cara ini.
Selain itu, Daniel Riolo juga menegaskan bahwa Real Madrid tidak akan bisa keluar dari episode buruk ini jika mereka tidak dapat menemukan solusi untuk masalah Mbappe ini.
"Jika mereka tidak bisa melakukan itu dengan mendatangkan Rodrygo menggantikan Mbappe dan membangun kembali skuad seperti musim lalu, maka kita mungkin melihat akhir dari sebuah siklus. Ini juga tidak terlalu serius karena ini adalah bagian dari sejarah klub," tutupnya.