Arsenal terus menekan di babak kedua, tetapi absennya Bukayo Saka dan performa kurang meyakinkan dari Kai Havertz di sayap kanan membuat lini serang mereka tumpul. Ketidakmampuan untuk memaksimalkan peluang menambah frustrasi bagi Mikel Arteta dan timnya.
Sebaliknya, Newcastle menunjukkan ketenangan luar biasa dan memperbesar keunggulan pada menit ke-51. Anthony Gordon mencetak gol kedua setelah kerja sama apik dengan Isak. Mereka benar-benar ‘mematikan’.
Di sisa waktu pertandingan, Newcastle beralih ke pendekatan defensif dengan memainkan lima bek. Penampilan solid dari pemain muda seperti Lewis Hall dan Tino Livramento menjadi kunci dalam menjaga gawang mereka tetap aman.
Arsenal, meskipun terus menyerang, tak mampu menembus pertahanan kokoh Newcastle. Skor akhir pertandingan leg pertama semifinal berakhir 2-0 untuk Newcastle yang sebenarnya berstatus sebagai underdog
Hasil ini menjadi kemenangan ketujuh berturut-turut bagi Newcastle di semua kompetisi dan membawa mereka selangkah lebih dekat ke final domestik pertama mereka sejak 1999. Newcastle kini memiliki keuntungan besar menjelang leg kedua semifinal Carabao Cup di St James' Park pada 5 Februari 2025.
Murianews, Kudus – Semi final leg pertama Carabao Cup memunculkan kejutan. Pada pertandingan yang berlangsung di Emirates Stadium, bukan Arsenal yang ‘meledak’, tapi justru Newcastle.
Tim tamu Newcastle United secara mengejutkan meraih kemenangan meyakinkan atas Arsenal dengan skor 2-0. Hasil ini membawa tim asuhan Eddie Howe semakin dekat ke Wembley, sekaligus mematahkan rekor tak terkalahkan Arsenal Emirates.
Arsenal sebenarnya menguasai jalannya pertandingan di babak pertama, tetapi gagal memanfaatkan peluang. Hal ini seperti menjadi masalah utama bagi tim gudang peluru.
Pada menit ke-30, Gabriel Martinelli hampir mencetak gol, namun tembakannya hanya membentur tiang gawang. Semenit kemudian, kapten Martin Odegaard juga gagal mengonversi peluang emas ketika tendangannya mengenai mistar gawang.
Newcastle yang menerapkan permainan sabar penuh disiplin akhirnya malah mampu ’meledak’. Pada menit ke-37, Alexander Isak mencetak gol pembuka melalui serangan balik cepat.
Gol ini diwarnai kontroversi setelah terjadi tabrakan antara Isak dan Odegaard sebelum terjadinya peluang. Tetapi wasit tetap mengesahkan gol tersebut.
Newcastle membawa keunggulan 1-0 hingga jeda babak pertama. Mereka menunjukkan efisiensi dalam bermain, meskipun penguasaan bola lebih banyak dilakukan Arsenal.
Newcastle Mematikan...
Arsenal terus menekan di babak kedua, tetapi absennya Bukayo Saka dan performa kurang meyakinkan dari Kai Havertz di sayap kanan membuat lini serang mereka tumpul. Ketidakmampuan untuk memaksimalkan peluang menambah frustrasi bagi Mikel Arteta dan timnya.
Sebaliknya, Newcastle menunjukkan ketenangan luar biasa dan memperbesar keunggulan pada menit ke-51. Anthony Gordon mencetak gol kedua setelah kerja sama apik dengan Isak. Mereka benar-benar ‘mematikan’.
Di sisa waktu pertandingan, Newcastle beralih ke pendekatan defensif dengan memainkan lima bek. Penampilan solid dari pemain muda seperti Lewis Hall dan Tino Livramento menjadi kunci dalam menjaga gawang mereka tetap aman.
Arsenal, meskipun terus menyerang, tak mampu menembus pertahanan kokoh Newcastle. Skor akhir pertandingan leg pertama semifinal berakhir 2-0 untuk Newcastle yang sebenarnya berstatus sebagai underdog
Hasil ini menjadi kemenangan ketujuh berturut-turut bagi Newcastle di semua kompetisi dan membawa mereka selangkah lebih dekat ke final domestik pertama mereka sejak 1999. Newcastle kini memiliki keuntungan besar menjelang leg kedua semifinal Carabao Cup di St James' Park pada 5 Februari 2025.