Tidak Bisa Berbahasa Indonesia, Sebab Shin Tae-yong Dipecat?
Budi Santoso
Kamis, 9 Januari 2025 15:37:00
Murianews, Kudus – CEO Persebaya Surabaya, Azrul Ananda, memberikan pandangannya terkait kinerja mantan pelatih Tim Nasional Indonesia, Shin Tae-yong (STY). Azrul menyoroti kendala komunikasi sebagai masalah utama selama masa kepemimpinan pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Seperti dilansir dari Antara, Azrul menilai bahwa Shin Tae-yong menghadapi hambatan besar dalam hal komunikasi. Itu karena dirinya tidak menguasai bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.
"Beliau tidak bisa bahasa Indonesia, juga tidak bisa bahasa Inggris. Ini membutuhkan struktur kompleks melibatkan penerjemah, baik Korea-Indonesia maupun Korea-Inggris, bahkan mungkin Indonesia-Inggris," ungkap Azrul dalam pernyataannya di Surabaya, Kamis.
Azrul juga mengkritik kurangnya usaha dari Shin untuk mempelajari bahasa Indonesia selama bertahun-tahun bekerja di Indonesia. Membandingkan hal ini, Azrul menyebut pekerja Indonesia di Korea Selatan diwajibkan memahami bahasa setempat.
"Di zaman sekarang ini, kemampuan multibahasa sudah tidak bisa terelakkan. Apalagi untuk jabatan, atau pekerjaan, yang bersifat internasional," tambahnya.
Azrul juga menyatakan sangat memahami pola pikir Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang saat ini tengah merancang strategi baru untuk pengembangan sepak bola Indonesia. Erick Thohir disebutnya menekankan pentingnya memiliki pelatih yang mampu berkomunikasi langsung dengan para pemain, khususnya di era modern dengan semakin banyaknya pemain diaspora dalam tim nasional.
"Dengan investasi yang begitu besar untuk mengumpulkan pemain diaspora, tentu kita membutuhkan pelatih yang bisa berkomunikasi lebih direct," ujar Azrul.
Kontribusi Shin Tae-yong...
Meski mengkritik beberapa aspek, Azrul tetap mengapresiasi kontribusi Shin Tae-yong selama menangani Tim Nasional Indonesia. Pihaknya mengajak semua pihak untuk optimis terhadap masa depan sepak bola Indonesia.
Menurut Azrul, apa yang dicapai Timnas Indonesia saat ini sangat luar biasa. Bahkan menurutnya saat ini berada dalam salah satu era terbaik dalam sejarah federasi sepak bola Indonesia.
"Kami semua tetap harus sadar bahwa bagaimana pun saat ini adalah era terbaik dalam sejarah federasi sepak bola Indonesia. Harus terus melangkah maju, menatap ke depan," tutupnya.
Dengan kepergian Shin Tae-yong, perhatian kini tertuju pada rencana PSSI dalam memilih pelatih baru yang lebih adaptif secara komunikasi. Hal ini sesuai dengan kebutuhan pengembangan tim nasional.
Azrul menekankan perlunya pendekatan yang lebih terstruktur untuk mengatasi kendala komunikasi. Tentu saja, semua demi memperkuat langkah sepak bola Indonesia di panggung internasional.



