Musim Depan, Dua Pemain Asia Tenggara Main di Bundesliga Jerman
Budi Santoso
Selasa, 28 Januari 2025 12:50:00
Murianews, Kudus – Kehadiran Kevin Diks dan Gerrit Holtmann di Bundesliga Jerman menjadi sorotan menarik akhir-akhir ini. Terutama bagi para penggemar sepak bola di Asia Tenggara, kawasan yang mereka wakili.
Kedua pemain ini, akan membawa semangat dan potensi untuk meningkatkan profil pesepak bola dari kawasan Asia Tenggara di Bundesliga. Terutama karena Bundesliga Jerman adalah salah satu liga top di dunia.
Kevin Diks, yang memiliki darah Indonesia dari ibunya, memulai karirnya di Belanda sebelum mengukir kesuksesan di Denmark bersama FC Kopenhagen. Pemain Timnas Indonesia ini dikenal sebagai bek sayap yang memiliki kemampuan bertahan solid dan fleksibilitas bermain di berbagai posisi.
Dengan pengalaman internasional di Eropa dan penampilan apiknya bersama Timnas Indonesia, Kevin Diks diharapkan membawa dampak besar setelah bergabung dengan Borussia Monchengladbach, di Bundesliga Jerman, mulai musim depan.
Di klub Denmark, FC Copenhagen, Kevin Diks sudah dua kali mencicipi gelar juara Liga Denmark (2021–2022, 2022–2023). Selanjutnya pemain ini menjalani debut bersama Timnas Indonesia saat menghadapi Jepang, akhir tahun 2024 lalu.
Sesuai kesepakatan, Kevin Diks akan meninggalkan FC Copenhagen dengan status bebas transfer pada 2025 ini ke Monchengladbach yang bermain di Bundesliga Jerman.
Diperkirakan saat ini Kevin Diks memilii nilai €4,5 juta. Di Timnas Indonesia dan kawasan Asia Teggara, namanya menjadi salah satu pemain termahal saat ini.
Lebih dulu ke Bundesliga...
Sementara itu, Gerrit Holtmann, pemain kelahiran Jerman dengan darah Filipina, adalah winger eksplosif dengan kecepatan luar biasa. Pemain ini terkenal karena gol solonya melawan Mainz 05 pada 2021.
Pemain ini sudah lebih dulu bermain di Bundesliga Jerman bersama VfL Bochum. Sebagai bagian dari Timnas Filipina, Holtmann juga memperkuat posisi tim nasional di kancah internasional.
Pertemuan Kevin Diks dan Gerrit Holtmann di Bundesliga Jerman pada saatnya nanti, dipastikan tidak hanya menjadi ajang persaingan pribadi tetapi juga membawa kebanggaan bagi dua negara Asia Tenggara, Indonesia dan Filipina.
Duel mereka bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda di kawasan Asia Tenggara untuk terus bermimpi dan menembus panggung sepak bola Eropa. Kontribusi mereka di liga sekelas Bundesliga memperkuat pesan bahwa sepak bola Asia Tenggara memiliki potensi besar untuk bersaing di level tertinggi.



