STY Dipecat, Marten Paes Sebut Tidak Akan Mudah Bagi Timnas Indonesia

Murianews, Kudus – Pernyataan mengejutkan datang dari Skuad Garuda. Bintang Timnas Indonesia, Maarten Paes, akhirnya angkat bicara terkait pemecatan STY sebagai pelatih Timnas Indonesia.

Seperti diketahui Shin Tae-yong (STY), sosok yang telah membentuk Timnas Indonesia sejak 2020, resmi dipecat oleh PSSI awal Januari lalu. Saat ini posisinya telah diambil alih oleh legenda Belanda, Patrick Kluivert.

Dalam wawancara eksklusif dengan GOAL, Maarten Paes mengakui bahwa perubahan ini tidak akan berjalan mudah bagi Tim Merah Putih. Setidaknya itu didasarkan pada pengalamannya selama ini di beberapa klub yang dibelanya.

"Saya pernah mengalami banyak situasi di klub sepak bola, di mana pelatih diganti, dan itu selalu sulit. Tapi, Anda benar-benar bersyukur atas apa yang telah mereka lakukan untuk Anda. Kemudian ada babak baru," ungkap kiper yang bermain di FC Dallas, Major League Soccer itu.

Meskipun Timnas Indonesia menghadapi transisi yang berat, peluang emas untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2026 menurutnya tetap masih terbuka lebar. Saat ini, Skuad Garuda bertengger di peringkat ketiga klasemen Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Maarte Paes tetap optimis dengan masa depan Timnas Indonesia. Dirinya tetap yakin masa transisi di Timnas Indonesia akan bisa dilewati dengan baik oleh kepelatihan yang baru.

Diriya juga merasa mendapatkan sesuatu yang luar biasa saat bisa bermain untuk Timnas Indonesia. Bersama Timnas Indonesia Maarten Paes mengaku mendapatkan pengalaman yang belum pernah didapatkan sebelumnya.

Piala Dunia Masih Bisa...

"Tentu saja, perjalanan ke AS (Piala Dunia 2026) sangat jauh, tapi kami memiliki peluang nyata untuk mencapai Piala Dunia. Sungguh luar biasa, bermain untuk 85 ribu orang. Anda menjadi pribadi yang lebih baik setelah berada di sana, karena mereka sangat baik. Mereka menerima saya sejak awal," tuturnya.

Momen penentuan bagi Timnas Indonesia semakin dekat. Pada bulan Maret 2025 mereka akan menghadapi Australia dan Bahrain. Dua pertandingan ini akan menjadi penentuan bagi Patrick Kluivert dalam memimpin timnya.