Mereka mencatat kemenangan impresif seperti mengalahkan Slovan Bratislava 4-1, menundukkan Salzburg 2-0, menahan Celtic 0-0, serta bermain imbang 2-2 melawan Monaco. Sayangnya, hasil-hasil tersebut belum cukup untuk membawa mereka ke babak selanjutnya.
Dalam pertandingan penentu melawan AC Milan, Dinamo Zagreb memulai dengan sempurna. Martin Baturina memanfaatkan kesalahan pertahanan lawan untuk mencetak gol pembuka pada menit ke-19.
Milan berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Christian Pulisic tepat setelah jeda babak kedua, tetapi Marko Pjaca memastikan kemenangan 2-1 bagi Dinamo Zagreb pada menit ke-60. Sayangnya kemenangan ini tetap tidak cukup untuk menghindarkan mereka dari eliminasi.
Murianews, Kudus – Dinamo Zagreb menjadi tim yang tersingkir paling tragis di Liga Champions musim ini. Meski berhasil mengumpulkan 11 poin setelah babak penyisihan grup, mereka tetap gagal melaju ke babak play-off.
Klub asal Kroasia ini mejadi satu dari lima tim yang memiliki poin 11. Mereka tersingkir hanya karena selisih gol yang lebih rendah dibandingkan tim lainnya.
Pada Kamis (30/1/2025) dinihari WIB, Dinamo Zagreb mencatat kemenangan luar biasa atas AC Milan dengan skor 2-1 di Stadion Maksimir. Hasil ini membawa total poin mereka menjadi 11 setelah delapan pertandingan di babak penyisihan grup Liga Champions.
Namun, meski memiliki jumlah poin yang sama dengan Manchester City (+4), Sporting CP (+1), dan Club Brugge (-4), tim asal Kroasia itu tetap tersingkir karena selisih gol mereka -7. Situasi ini membuat mereka berada di peringkat ke-25 dan di luar daftar 24 tim yang berhak ke babak play-off.
Menurut statistik dari Opta, probabilitas sebuah tim yang bisa mengumpulkan 11 poin tetapi masih tersingkir dari Liga Champions kurang dari 1%. Hal ini membuat kegagalan Dinamo Zagreb disebut sebagai yang paling tragis.
Faktor utama yang menyebabkan tersingkirnya Dinamo Zagreb adalah kekalahan telak 2-9 dari Bayern Munich di leg pertama. Jika mereka hanya kalah dengan selisih empat gol, bukan tujuh, Dinamo Zagreb akan lolos menggantikan Club Brugge.
Kekalahan lainnya, seperti 0-3 dari Arsenal dan 0-3 dari Borussia Dortmund, juga berkontribusi terhadap rendahnya selisih gol mereka. Meskipun harus angkat kaki dari Liga Champions dengan penyesalan, Dinamo Zagreb tetap menunjukkan performa yang patut diapresiasi.
Kemenangan impresif...
Mereka mencatat kemenangan impresif seperti mengalahkan Slovan Bratislava 4-1, menundukkan Salzburg 2-0, menahan Celtic 0-0, serta bermain imbang 2-2 melawan Monaco. Sayangnya, hasil-hasil tersebut belum cukup untuk membawa mereka ke babak selanjutnya.
Dalam pertandingan penentu melawan AC Milan, Dinamo Zagreb memulai dengan sempurna. Martin Baturina memanfaatkan kesalahan pertahanan lawan untuk mencetak gol pembuka pada menit ke-19.
Milan berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Christian Pulisic tepat setelah jeda babak kedua, tetapi Marko Pjaca memastikan kemenangan 2-1 bagi Dinamo Zagreb pada menit ke-60. Sayangnya kemenangan ini tetap tidak cukup untuk menghindarkan mereka dari eliminasi.