Tidak mengherankan jika kelompok Suporter Manchester United, 'Supporters Trust' telah memperingatkan Ratcliffe tentang potensi pemberontakan besar di kalangan suporter.
Kemarahan ini sudah mulai terlihat setelah kemenangan 1-0 MU atas Fulham. Ratusan suporter Manchester United menyuarakan ketidakpuasan mereka di luar stadion. Kini, tekanan dari suporter Manchester United semakin meningkat, dan berpotensi memunculkan masalah besar.
Murianews, Kudus – Manchester United tengah berada di persimpangan jalan. Di bawah kepemimpinan Sir Jim Ratcliffe, kebijakan kontroversial terus memantik amarah pendukung Setan Merah.
Mulai dari keputusan pengetatan anggaran, pemecatan ratusan karyawan, hingga kebijakan harga tiket yang mencekik, Ratcliffe kini berada dalam sorotan tajam komunitas sepak bola Inggris.
Seperti dilansir Daily Mail, pekan lalu, Ratcliffe menggelar pertemuan di Carrington dengan dewan penasihat Suporter Manchester United. Pertemuan ini untuk membahas berbagai isu panas yang melanda klub.
Namun, hasilnya justru memperburuk situasi. Kebijakan menaikan harga tiket menjadi £66 tanpa insentif bagi anak-anak maupun lansia dianggap sebagai langkah yang menindas penggemar setia Manchester United.
Tidak hanya itu, keputusan ini diambil tanpa konsultasi sebelumnya. Sehingga menambah bara api kemarahan para suporter Manchester United yang setia.
Diluar itu, kebijakan pemangkasan karyawan di Manchester United juga terus berlanjut. Sejak musim panas lalu, lebih dari 250 karyawan telah kehilangan pekerjaan.
Kini kabarnya lebih dari 100 staf lain sedang berada di ambang pemecatan. Alih-alih mencari solusi jangka panjang, Ratcliffe justru dianggap semakin menekan pengeluaran dengan cara yang memperburuk citra klub.
Kelompok Suporter...
Tidak mengherankan jika kelompok Suporter Manchester United, 'Supporters Trust' telah memperingatkan Ratcliffe tentang potensi pemberontakan besar di kalangan suporter.
Kemarahan ini sudah mulai terlihat setelah kemenangan 1-0 MU atas Fulham. Ratusan suporter Manchester United menyuarakan ketidakpuasan mereka di luar stadion. Kini, tekanan dari suporter Manchester United semakin meningkat, dan berpotensi memunculkan masalah besar.
