Liverpool memulai laga dengan penuh energi. Luis Diaz membuka keunggulan pada menit ke-14, sekaligus memberi harapan besar bagi para pendukung setia di Anfield Stadium.
Keunggulan semakin bertambah ketika Mohamed Salah dengan tenang mengeksekusi penalti di menit ke-37, setelah Luis Diaz dijatuhkan kiper Jose Sa di kotak terlarang.
Gol ini menandai catatan luar biasa bagi Salah, yang kini menyamai rekor Steven Gerrard dengan 32 gol penalti untuk Liverpool di Liga Inggris. Namun, semua euforia itu seakan sirna di babak kedua.
Alih-alih melanjutkan dominasi, Liverpool justru tampil pasif dan gagal melepaskan satu pun tembakan. Ini adalah kejadian yang belum pernah terjadi dalam dua dekade terakhir.
Dilansir dari Daily Mail, Pelatih Liverpool Arne Slot mengakui bahwa timnya mengalami tekanan psikologis setelah dua keputusan krusial wasit yang membatalkan gol ketiga dan potensi penalti tambahan bagi mereka.
Murianews, Kudus – Liverpool berhasil mengalahkan Wolves dengan skor 2-1 di Liga Inggris yang digelar di Stadion Anfield, Minggu (16/2/2025) malam WIB. Namun kemenangan ini diwarnai dengan catatan statistik yang dianggap memalukan, sejak musim 2003/2004.
Untuk pertama kalinya, Liverpool tidak mampu melepaskan satu pun tembakan di babak kedua saat bermain di kandang sendiri. Laga Liverpool vs Wolves memang mereka menangkan, namun statistik itu mencengangkan.
Liverpool memulai laga dengan penuh energi. Luis Diaz membuka keunggulan pada menit ke-14, sekaligus memberi harapan besar bagi para pendukung setia di Anfield Stadium.
Keunggulan semakin bertambah ketika Mohamed Salah dengan tenang mengeksekusi penalti di menit ke-37, setelah Luis Diaz dijatuhkan kiper Jose Sa di kotak terlarang.
Gol ini menandai catatan luar biasa bagi Salah, yang kini menyamai rekor Steven Gerrard dengan 32 gol penalti untuk Liverpool di Liga Inggris. Namun, semua euforia itu seakan sirna di babak kedua.
Alih-alih melanjutkan dominasi, Liverpool justru tampil pasif dan gagal melepaskan satu pun tembakan. Ini adalah kejadian yang belum pernah terjadi dalam dua dekade terakhir.
Dilansir dari Daily Mail, Pelatih Liverpool Arne Slot mengakui bahwa timnya mengalami tekanan psikologis setelah dua keputusan krusial wasit yang membatalkan gol ketiga dan potensi penalti tambahan bagi mereka.
Masalah Mental...
”Kami berjuang secara mental di babak kedua karena kami pikir telah mencetak gol ketiga dan berhak atas penalti lain, tetapi kedua keputusan itu benar secara hukum,” ujar Slot.
Liverpool yang kehilangan agresivitas akhirnya harus menerima konsekuensi. Wolves memanfaatkan momentum dengan baik, dan Matheus Cunha berhasil memperkecil ketertinggalan di menit ke-67 dengan gol spektakuler dari luar kotak penalti.
Gol ini menambah catatan Cunha sebagai pemain dengan gol terbanyak dari luar kotak penalti di Liga Inggris musim ini. Meskipun Liverpool berhasil mempertahankan kemenangan 2-1, kegagalan mereka untuk tampil dominan di babak kedua menjadi sinyal bahaya.
Dengan musim yang semakin mendekati akhir dan persaingan gelar semakin ketat, performa loyo seperti ini bisa menjadi batu sandungan besar bagi ambisi mereka. Meski demikian rekor tak terkalahkan dalam 21 pertandingan tetap bisa menjadi motivasi mereka di laga selanjutnya.