Sejak peluit pertama dibunyikan, Lamine Yamal langsung menunjukkan peran vitalnya dalam skuad asuhan Hansi Flick. Baru 11 menit laga berjalan, talenta muda ini dengan brilian melewati dua bek Benfica sebelum memberikan assist akurat kepada Raphinha.
Sang winger asal Brasil pun tanpa kesulitan menaklukkan kiper lawan, membawa Barca unggul lebih dulu. Namun, kegembiraan itu hanya bertahan dua menit, saat Nicolas Otamendi menanduk bola ke gawang Barcelona untuk menyamakan skor.
Tak mau kehilangan momentum, Barcelona kembali menyerang. Kali ini, giliran Raphinha yang menjadi kreator serangan. Tendangan bebasnya melayang melintasi kotak penalti, disambut oleh Yamal yang dengan dingin mengontrol bola sebelum melesakkan tembakan kaki kiri yang menghujam sudut jauh gawang Benfica.
Glenn Hoddle, mantan pelatih timnas Inggris, tak bisa menahan kekagumannya. Melalui TNT Sports, menyebut saat ini Yamal masih sangat muda, dan akan sulit diperkirakan bagaimana ke depannya.
"Itu adalah gol yang luar biasa! Begitu dia menerima bola, dia menciptakan ruang dan menuntaskannya dengan penyelesaian sempurna. Momen yang luar biasa. Yamal masih sangat muda, aku sangat ingin tahu seperti apa puncaknya di masa depan," ujar Glenn Hoddle di TNT Sports.
Gol ini tidak hanya membawa Barcelona unggul, tetapi juga menorehkan sejarah. Pada usia 17 tahun dan 241 hari, Yamal resmi menjadi pemain termuda yang mencetak gol dan assist dalam satu pertandingan di Liga Champions.
Murianews, Kudus – Pendukung Barcelona dibuat terkejut sekaligus kagum melihat aksi brilian Lamine Yamal dalam leg 2 babak 16 Besar Liga Champions melawan Benfica. Namun, yang paling menarik perhatian tidak hanya gol indahnya, melainkan fakta bahwa ia mencetak gol dengan sepatu yang robek!
Sejak peluit pertama dibunyikan, Lamine Yamal langsung menunjukkan peran vitalnya dalam skuad asuhan Hansi Flick. Baru 11 menit laga berjalan, talenta muda ini dengan brilian melewati dua bek Benfica sebelum memberikan assist akurat kepada Raphinha.
Sang winger asal Brasil pun tanpa kesulitan menaklukkan kiper lawan, membawa Barca unggul lebih dulu. Namun, kegembiraan itu hanya bertahan dua menit, saat Nicolas Otamendi menanduk bola ke gawang Barcelona untuk menyamakan skor.
Tak mau kehilangan momentum, Barcelona kembali menyerang. Kali ini, giliran Raphinha yang menjadi kreator serangan. Tendangan bebasnya melayang melintasi kotak penalti, disambut oleh Yamal yang dengan dingin mengontrol bola sebelum melesakkan tembakan kaki kiri yang menghujam sudut jauh gawang Benfica.
Glenn Hoddle, mantan pelatih timnas Inggris, tak bisa menahan kekagumannya. Melalui TNT Sports, menyebut saat ini Yamal masih sangat muda, dan akan sulit diperkirakan bagaimana ke depannya.
"Itu adalah gol yang luar biasa! Begitu dia menerima bola, dia menciptakan ruang dan menuntaskannya dengan penyelesaian sempurna. Momen yang luar biasa. Yamal masih sangat muda, aku sangat ingin tahu seperti apa puncaknya di masa depan," ujar Glenn Hoddle di TNT Sports.
Gol ini tidak hanya membawa Barcelona unggul, tetapi juga menorehkan sejarah. Pada usia 17 tahun dan 241 hari, Yamal resmi menjadi pemain termuda yang mencetak gol dan assist dalam satu pertandingan di Liga Champions.
Sepatu Yamal Sobek...
Sebuah pencapaian gemilang yang menegaskan statusnya sebagai bintang masa depan. Namun, yang lebih mengejutkan adalah kondisi sepatu yang dipakai Yamal saat mencetak gol spektakuler tersebut.
Setelah selebrasi dilakukan Yamal, staf logistik Barcelona bergegas menghampirinya di tepi lapangan untuk mengganti sepatunya yang ternyata robek.
Momen ini sontak menjadi perbincangan panas di media sosial.
Barcelona tengah berusaha mengembalikan kejayaan mereka di pentas Eropa. Dengan penampilan memukau Lamine Yamal, harapan untuk mengangkat trofi Liga Champions setelah penantian panjang selama 10 tahun kinni kembali membara.