Rabu, 19 November 2025

"UEFA mengatakan hanya VAR - menggunakan tayangan ulang - yang digunakan untuk mengonfirmasi sentuhan ganda dalam penalti. Tidak ada sensor atau teknologi tambahan yang diterapkan," demikian dilansir El Partidazo de COPE.

Pernyataan ini semakin memperuncing ketegangan, mengingat teknologi canggih seperti Hawk-Eye dan sensor pada bola sering digunakan untuk insiden serupa. Lantas, mengapa dalam momen sepenting ini, teknologi semacam itu tidak diberlakukan?

Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Dalam sesi konferensi pers pasca pertandingan, meski tetap berusaha tenang, kata-kata yang ia lontarkan jelas menyiratkan kekecewaan mendalam.

"Saya baru saja melihat rekama penalti. Wasit mengatakan bahwa ketika Julian melangkah dan menendang, dia menyentuh bola dua kali dengan kakinya. Tapi bola tidak bergerak,” ujar Simeone.

Reaksi keras juga datang dari para penggemar Atletico Madrid yang merasa tim kesayangan mereka dirampok secara terang-terangan. Mereka menilai keputusan ini sebagai salah satu bentuk ketidakadilan terbesar dalam sejarah Liga Champions.

Terutama karena insiden tersebut langsung mempengaruhi hasil pertandingan dan membuat Atletico tersingkir dari kompetisi paling prestisius di Eropa. Hingga saat ini, Atletico Madrid masih menunggu respons resmi dari UEFA terkait keputusan tersebut.

Jika jawaban yang diberikan tidak memuaskan, Los Rojiblancos dikabarkan siap mengajukan gugatan resmi untuk menuntut keadilan atas insiden tersebut.

 

Komentar

Terpopuler