Seperti dilansir oleh Sportkaeda, Patrice Evra menyebut adanya skenario yang telah disiapkan untuk memastikan Lionel Messi mengangkat trofi Piala Dunia 2022. Belum diketahui apa alasan jelas kenapa Evra melontarkan pernyataan seperti itu.
"Semuanya sudah tertulis!" tegas Evra, menyoroti dugaan keberpihakan yang mengarah pada kemenangan Argentina. Bahkan, dia menyebut Prancis yang menjadi lawan Argentina di Final sendiri menginginkan Messi untuk menang.
Evra juga mengangkat momen krusial dalam final antara Argentina dan Prancis yang berakhir dengan kemenangan Albiceleste melalui adu penalti. Mantan bek timnas Prancis ini mempertanyakan keputusan wasit yang memberikan penalti kepada Argentina di babak pertama.
"Penalti di awal itu? Tidak masuk akal!" seru Evra. Baginya, keputusan tersebut menjadi salah satu faktor kunci yang menunjukkan bahwa Argentina mendapat keuntungan besar dalam turnamen tersebut.
Tak hanya itu, Evra juga menyoroti narasi yang berkembang setelah turnamen, di mana Prancis justru mendapat banyak kritik karena gagal mempertahankan gelar juara dunia mereka. Situasi itu sangat tidak masuk akal bagi dirinya.
"Oke, kami tidak menang lagi sejak 2018, tapi kita semua tahu mereka sengaja memberikan trofi itu kepada Messi pada 2022!" lanjut Patrice Evra dengan nada kesal.
Murianews, Kudus – Dunia sepak bola kembali digemparkan dengan pernyataan panas dari mantan bek Prancis dan rekan setim Cristiano Ronaldo, Patrice Evra. Dalam sebuah wawancara terbaru, legenda Manchester United ini secara blak-blakan mengkritik kemenangan Argentina di Piala Dunia 2022.
Seperti dilansir oleh Sportkaeda, Patrice Evra menyebut adanya skenario yang telah disiapkan untuk memastikan Lionel Messi mengangkat trofi Piala Dunia 2022. Belum diketahui apa alasan jelas kenapa Evra melontarkan pernyataan seperti itu.
"Semuanya sudah tertulis!" tegas Evra, menyoroti dugaan keberpihakan yang mengarah pada kemenangan Argentina. Bahkan, dia menyebut Prancis yang menjadi lawan Argentina di Final sendiri menginginkan Messi untuk menang.
Evra juga mengangkat momen krusial dalam final antara Argentina dan Prancis yang berakhir dengan kemenangan Albiceleste melalui adu penalti. Mantan bek timnas Prancis ini mempertanyakan keputusan wasit yang memberikan penalti kepada Argentina di babak pertama.
"Penalti di awal itu? Tidak masuk akal!" seru Evra. Baginya, keputusan tersebut menjadi salah satu faktor kunci yang menunjukkan bahwa Argentina mendapat keuntungan besar dalam turnamen tersebut.
Tak hanya itu, Evra juga menyoroti narasi yang berkembang setelah turnamen, di mana Prancis justru mendapat banyak kritik karena gagal mempertahankan gelar juara dunia mereka. Situasi itu sangat tidak masuk akal bagi dirinya.
"Oke, kami tidak menang lagi sejak 2018, tapi kita semua tahu mereka sengaja memberikan trofi itu kepada Messi pada 2022!" lanjut Patrice Evra dengan nada kesal.
Menyerang FIFA...
Tak hanya menyerang FIFA dan dugaan skenario kemenangan Messi, disisi lain, Evra membela pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps. Tekanan besar menerpa pelatih Les Bleus pasca kekalahan di final Piala Dunia 2022 itu. Rumor tentang pergantian pelatih sebelum Piala Dunia 2026 menurutnya tidak berdasar.
"Saya pikir itu sangat tidak hormat bagi Didier Deschamps," kata Evra dengan nada tegas, sambil menegaskan Deschamps telah memberikan segalanya untuk timnas Prancis. Sehingga tidak pantas dia mendapat kritik berlebihan hanya karena kalah dalam final dramatis.
Komentar tajam Evra ini tentu saja memicu reaksi besar di dunia sepak bola. Banyak yang setuju dengan pandangannya dan merasa bahwa Piala Dunia 2022 memang cenderung berpihak kepada Argentina. Namun, tak sedikit pula yang menilai pernyataan Evra hanya didasarkan pada perasaan kecewa semata.