Pelatih Madrid, Carlo Ancelotti menjadi sorotan karena strategi konservatif yang dianggap gagal total. Meski beberapa pemain kunci tengah mengalami penurunan performa, Ancelotti tetap memaksakan susunan pemain utama tanpa melakukan inovasi taktik.
Sepanjang pertandingan, Real Madrid kesulitan menekan lini belakang Arsenal dan tampak kehilangan arah dalam penguasaan bola. Perubahan yang dilakukan Ancelotti di babak kedua juga dinilai terlambat dan tidak berdampak signifikan.
Sehingga usai laga banyak pihak menunjuknya sebagai biang kekalahan Real Madrid di level tertinggi Eropa ini. Namanya menjadi salah satu yang disalahkan atas hasil buruk timnya.
Dari deretan pemain, Vinicius Jr dianggap tampil di bawah ekspektasi. Dikenal sebagai motor serangan Madrid, pemain asal Brasil itu nyaris tak memberikan ancaman berarti di laga vs Arsenal.
Vinicius sering kehilangan bola, gagal melewati bek lawan, dan tidak menciptakan peluang matang selama 90 menit. Performa buruk ini menambah daftar penampilan mengecewakan Vinicius musim ini bersama Madrid.
Murianews, Kudus – Real Madrid menelan kekalahan menyakitkan 0-3 dari Arsenal pada leg 1 perempat final Liga Champions di Emirates Stadium, Rabu (9/4/2025) pagi. Kekalahan ini memunculkan gelombang kritik dari pendukungnya.
Hasil Liga Champion Arsenal vs Madrid, tdak hanya merusak asa Los Blancos melaju ke semifinal. Dilansir Marca, kekalahan ini juga memicu kritik keras terhadap sejumlah nama besar dalam tim, termasuk pelatih Carlo Ancelotti, Vinicius Jr, dan Eduardo Camavinga.
Pelatih Madrid, Carlo Ancelotti menjadi sorotan karena strategi konservatif yang dianggap gagal total. Meski beberapa pemain kunci tengah mengalami penurunan performa, Ancelotti tetap memaksakan susunan pemain utama tanpa melakukan inovasi taktik.
Sepanjang pertandingan, Real Madrid kesulitan menekan lini belakang Arsenal dan tampak kehilangan arah dalam penguasaan bola. Perubahan yang dilakukan Ancelotti di babak kedua juga dinilai terlambat dan tidak berdampak signifikan.
Sehingga usai laga banyak pihak menunjuknya sebagai biang kekalahan Real Madrid di level tertinggi Eropa ini. Namanya menjadi salah satu yang disalahkan atas hasil buruk timnya.
Dari deretan pemain, Vinicius Jr dianggap tampil di bawah ekspektasi. Dikenal sebagai motor serangan Madrid, pemain asal Brasil itu nyaris tak memberikan ancaman berarti di laga vs Arsenal.
Vinicius sering kehilangan bola, gagal melewati bek lawan, dan tidak menciptakan peluang matang selama 90 menit. Performa buruk ini menambah daftar penampilan mengecewakan Vinicius musim ini bersama Madrid.
Biang Kerok...
Banyak yang mulai khawatir, pemain winger ini tengah berada dalam fase terburuknya sejak berseragam Madrid. Performanya yang tak jelas, membuat dirinya dianggap sebagai biang kerok kekalahan Madrid di Emirates.
Tak kalah disorot adalah Eduardo Camavinga, yang harus keluar lebih awal akibat kartu merah yang diterimanya usai melakukan pelanggaran keras. Keputusan gegabah ini membuat Real Madrid bermain dengan sepuluh orang, memperbesar dominasi Arsenal dan memperkecil peluang Madrid untuk bangkit.
Kartu merah ini juga membuat namanya hilang di leg 2 perempatfinal Liga Champions yang krusial. Kehilangan Camavinga di leg kedua jelas menjadi kerugian besar bagi Madrid, yang kini harus mengejar defisit tiga gol.
Dengan kekalahan telak 0-3 di laga Emirates, Real Madrid dihadapkan pada mission imposible di Santiago Bernabeu. Selain harus mencetak setidaknya tiga gol untuk menyamakan agregat, mereka juga harus tampil jauh lebih solid tanpa sejumlah pemain penting.