Di dunia sepak bola yang lebih memuja para pencetak gol, pemain seperti Kounde terkadang mudah dilupakan. Namun bagi Barcelona saat ini, melupakan Jules Kounde berarti mengabaikan jantung dari sistem permainan yang dibangun Hansi Flick.
Dalam diam, ketangguhan Kounde menjadi simbol ketekunan, keteguhan, dan kebesaran sejati. Meski jauh dari pujian, Kounde tetap berdiri dan konsisten bagi kejayaan Barcelona.
Murianews, Kudus - Bukan Lewandowski atau Lamine Yamal. Tetapi Jules Kounde, yang kini justru dianggap sebagai pemain sejati bagi Barcelona pada musim ini.
Di tengah hiruk-pikuk pujian pada nama besar seperti Robert Lewandowski dan Lamine Yamal, Kounde diam-diam menjadi salah satu pondasi yang tak tergantikan di Barcelona.
Kounde, bukan pemain haus gol, bukan pula playmaker flamboyan. Pemain ini adalah bek tangguh yang diam-diam menuliskan cerita hebat tersendiri di tubuh Barcelona.
Ketika Barcelona menggulung Borussia Dortmund dengan skor telak 4-0 di leg 1 perempat final Liga Champions, Kamis (10/4/2025) dinihari WIB, Kounde ternyata mencatatkan sebuah statistik luar biasa.
Bek asal Prancis ini menorehkan rekor bersejarah, dengan 101 pertandingan berturut-turut tanpa satu kalipun absen, untuk klub dan tim nasional. Di era sepak bola modern yang ketat dengan risiko cedera, ini adalah pencapaian yang luar biasa.
Sejak November 2023, Jules Kounde tak pernah sekalipun meninggalkan lapangan karena cedera ataupun akumulasi kartu. Musim ini, ia sudah melahap 55 pertandingan, dengan nyaris selalu bermain penuh 90 menit.
Rinciannya, 30 laga di La Liga Spanyol, 10 laga di Liga Champions, 5 laga di Copa del Rey, 2 laga di Piala Super Spanyol, bersama Barcelona. Kemudian 8 pertandingan bersama Timnas Prancis.
Paru-paru kuda...
Seperti dilansir Mundo Deportivo, pelatih Barcelona Hansi Flick secara khusus memberikan pujian pada pemain yang bagaikan memiliki paru-paru kuda ini. Kounde disebut tidak pernah terlihat kelelahan.
“Sangat sulit untuk menemukan waktu bagi Kounde untuk beristirahat. Dia adalah tipe pemain yang diimpikan setiap pelatih,” ungkap Hansi Flick.
Pujian juga disampaikn oleh rekan setimnya, Alejandro Balde. Kounde disebutnya memiliki kebugaran luar biasa dan pandai menjaga kondisi kebugarannya itu.
“Kounde tidak pernah lelah. Saya benar-benar ingin tahu apa rahasianya,” ujar Balde memuji rekannya.
Kekuatan ’super’ ini mulai terkuak. Kounde diketahui memiliki etos kerja luar biasa. Pemain ini biasa berlatih tiga kali sehari, dan bahkan ketahuan sudah berada di pusat latihan saat matahari belum sepenuhnya terbit. Profesionalisme ekstrem inilah yang menjadi bahan bakar konsistensinya.
Di bawah asuhan Flick, Kounde lebih sering ditempatkan sebagai bek kanan. Namun, perannya jauh dari sekadar pelengkap. Ia menjadi penjaga sistem, penopang lini belakang, sekaligus mentor di lapangan bagi Yamal, pemain muda yang menjadi bahan peledak serangan Barcelona.
Fleksibilitasnya dalam beradaptasi dari bek tengah ke sayap kanan, serta kontribusinya di lini serang tak diragukan lagi. Sejauh ini Kounde sudah mencetak 4 gol dan menciptakan 11 assist di 101 laga.
Tak Bisa Diabaikan...
Di dunia sepak bola yang lebih memuja para pencetak gol, pemain seperti Kounde terkadang mudah dilupakan. Namun bagi Barcelona saat ini, melupakan Jules Kounde berarti mengabaikan jantung dari sistem permainan yang dibangun Hansi Flick.
Dalam diam, ketangguhan Kounde menjadi simbol ketekunan, keteguhan, dan kebesaran sejati. Meski jauh dari pujian, Kounde tetap berdiri dan konsisten bagi kejayaan Barcelona.