Salah satu statistik yang mencerminkan inkonsistensi Arsenal musim ini adalah fakta mereka telah kehilangan total 16 poin dari posisi unggul. Dari 32 pertandingan yang telah dijalani, Arsenal sudah mencatatkan 12 hasil imbang, menjadikannya tim dengan jumlah imbang tertinggi kedua setelah Everton.
“Saya puas dengan semangat juang setelah gol penyama, terutama saat kami hanya bermain dengan 10 orang. Kami tetap mampu menciptakan sejumlah peluang yang menjanjikan. Namun, kami harus bersikap tegas terhadap diri sendiri, terutama soal bagaimana kami kebobolan – itu adalah situasi yang seharusnya bisa dihindari,” tambahnya.
Dengan performa yang tidak konsisten dan hasil yang kurang maksimal, impian Arsenal untuk kembali mengangkat trofi Liga Inggris tampak semakin rapuh. Jika tidak ada perbaikan signifikan dalam enam pertandingan tersisa, kemungkinan besar The Gunners akan kembali mengakhiri musim tanpa gelar utama.
Murianews, Kudus – Hasil imbang 1-1 yang diraih Arsenal saat menjamu Brentford, Sabtu (12/4/2025) malam semakin memperumit langkah mereka di perburuan gelar Juara Liga Inggris musim ini. Hanya denga tambahan satu poin, membuat tim asuhan Mikel Arteta kini tertinggal 10 poin dari Liverpool.
Meskipun Arsenal masih memiliki satu pertandingan tunda, dengan hanya enam laga tersisa, peluang Arsenal untuk meraih trofi liga semakin menipis. ’Sengatan tawon’ Brentford ini sepertinya telah membuat Arteta kini tidak yakin untuk bisa merebut gelar juara.
Arsenal sebenarnya memulai pertandingan dengan baik dan mampu unggul lebih dulu. Namun, keunggulan tersebut gagal dipertahankan hingga akhir pertandingan. Keadaan semakin sulit ketika gelandang Jorginho mengalami cedera pada menit ke-85 dan harus ditarik keluar.
Tanpa slot pergantian pemain yang tersisa, The Gunners harus menyelesaikan laga dengan sepuluh pemain. Situasi yang terjadi di lapangan bahkan hampir membuat mereka kehilangan seluruh poin di pertandingan yang digelar di Emirates Stadium ini.
Usai pertandingan, seperti dilansir Daily Mail, pelatih Mikel Arteta tidak menutupi kekecewaannya terhadap hasil yang diraih. Meski begitu, pelatih asal Spanyol ini tetap mengajak para pemainnya untuk terus berusaha sampai akhir.
“Ya, ini sulit karena banyak faktor yang membawa kami ke situasi ini. Tapi kami semua harus menghadapi kenyataan. Hari ini, tujuan kami adalah memperpendek jarak dan memberikan tekanan dalam perburuan gelar. Namun dengan hasil ini, peluang tersebut menjadi semakin kecil,” ujarnya.
Kehilangan 16 Poin...
Salah satu statistik yang mencerminkan inkonsistensi Arsenal musim ini adalah fakta mereka telah kehilangan total 16 poin dari posisi unggul. Dari 32 pertandingan yang telah dijalani, Arsenal sudah mencatatkan 12 hasil imbang, menjadikannya tim dengan jumlah imbang tertinggi kedua setelah Everton.
“Saya puas dengan semangat juang setelah gol penyama, terutama saat kami hanya bermain dengan 10 orang. Kami tetap mampu menciptakan sejumlah peluang yang menjanjikan. Namun, kami harus bersikap tegas terhadap diri sendiri, terutama soal bagaimana kami kebobolan – itu adalah situasi yang seharusnya bisa dihindari,” tambahnya.
Dengan performa yang tidak konsisten dan hasil yang kurang maksimal, impian Arsenal untuk kembali mengangkat trofi Liga Inggris tampak semakin rapuh. Jika tidak ada perbaikan signifikan dalam enam pertandingan tersisa, kemungkinan besar The Gunners akan kembali mengakhiri musim tanpa gelar utama.
