Menjelang final Copa del Rey ini, tekanan besar berada di pundak sang wasit. Pertandingan yang mempertemukan dua raksasa sepak bola Spanyol tersebut dipastikan akan selalu sarat gengsi dan emosi. Dalam atmosfer seperti ini, kepemimpinan wasit menjadi faktor kunci dalam menjaga integritas pertandingan.
Baik Real Madrid maupun Barcelona akan memasuki laga ini dengan kewaspadaan tinggi. Di tengah potensi tekanan dari tribun dan intensitas tinggi di atas lapangan, semua mata akan tertuju pada Ricardo de Burgos Bengoetxea.
Murianews, Kudus — Final Copa del Rey antara Real Madrid vs Barcelona akan digelar pada 26 April di Stadion La Cartuja, Sevilla. Di laga El Clasico ini, dipastikan akan dipimpin oleh wasit asal Basque, Ricardo de Burgos Bengoetxea.
Keputusan ini menurut Marca telah diumumkan oleh Komite Arbitrase Teknis RFEF-La Liga Spanyol, dan langsung memicu perdebatan di kalangan penggemar, terutama pendukung Real Madrid. Menilik pengalaman yang sudah-sudah, para pendukung Madrid merasa cemas.
Meski memiliki pengalaman panjang dalam dunia perwasitan dan telah memimpin sejumlah laga besar di Spanyol, penunjukan Bengoetxea bukan tanpa kontroversi. Banyak Madridistas menyuarakan kekhawatiran atas netralitas sang wasit, mengingat sejumlah keputusan kontroversial yang pernah dibuatnya dalam pertandingan yang melibatkan Los Blancos.
Salah satu insiden paling dikenang terjadi pada final Piala Super Spanyol 2017, saat Cristiano Ronaldo menerima kartu merah dari Bengoetxea setelah selebrasi membuka baju usai mencetak gol. Tak hanya dikeluarkan dari lapangan, Ronaldo juga dijatuhi sanksi larangan bermain sebanyak lima pertandingan, sebuah keputusan yang hingga kini masih dipandang berat sebelah oleh sebagian besar pengamat dan penggemar Madrid.
Kontroversi tak berhenti di situ. Pada musim 2022/23, dalam laga panas antara Valencia dan Real Madrid, Bengoetxea kembali menjadi sorotan. Saat itu, insiden rasis terhadap Vinicius Jr yang terjadi di tribun penonton tidak ditindak dengan tegas oleh sang wasit.
Bahkan, Vinicius malah mendapat kartu merah setelah terlibat dalam keributan, meskipun rekaman menunjukkan bahwa ia menjadi korban kekerasan fisik dari pemain lawan. Sikap pasif Bengoetxea dalam menangani situasi tersebut menuai kritik keras dari publik dan media.
De Burgos Bengoetxea juga sudah beberapa kali memimpin laga El Clasico, termasuk dalam duel La Liga tahun 2023, di mana Barcelona mengalahkan Real Madrid 2-1. Dalam pertandingan itu, sejumlah keputusan wasit kembali menuai kontroversi dan memperkuat pandangan bahwa keberadaannya cenderung merugikan Madrid.
Final Copa del Rey...
Menjelang final Copa del Rey ini, tekanan besar berada di pundak sang wasit. Pertandingan yang mempertemukan dua raksasa sepak bola Spanyol tersebut dipastikan akan selalu sarat gengsi dan emosi. Dalam atmosfer seperti ini, kepemimpinan wasit menjadi faktor kunci dalam menjaga integritas pertandingan.
Baik Real Madrid maupun Barcelona akan memasuki laga ini dengan kewaspadaan tinggi. Di tengah potensi tekanan dari tribun dan intensitas tinggi di atas lapangan, semua mata akan tertuju pada Ricardo de Burgos Bengoetxea.
