Tebas selaku Presiden La Liga Spanyol, saat ini tengah mengalami gugatan dari Real Madrid di Pengadilan Tata Usaha Olahraga (TAD) Spanyol atas dugaan pelanggaran keamanan. Meski demikian, Tebas tampak tenang menanggapi masalah ini.
“Saya tidak merasa akan dijatuhi sanksi. Saya justru lebih tertarik pada bentuk gugatan yang diajukan ke TAD,” ujarnya dengan enteng.
Lebih jauh, Tebas juga menyuarakan kekhawatirannya soal masa depan pendapatan hak siar televisi. Itu jika melihat kompetisi domestik semakin tersisih oleh ajang internasional seperti Liga Champions dan Piala Dunia Antarklub.
“UEFA meraup lebih banyak keuntungan, sementara liga-liga domestik kehilangan pendapatan. Di Spanyol, kami masih terikat kontrak hak siar selama dua tahun ke depan,” pungkasnya.
Murianews, Kudus — Perseteruan terbuka antara pelatih kepala Barcelona, Hansi Flick, dan Presiden La Liga, Javier Tebas, memanas setelah Flick mengkritik jadwal padat kompetisi domestik yang dinilainya sebagai ‘lelucon’. Flick secara khusus menyoroti penjadwalan laga Barcelona vs Real Valladolid (3/5/2025).
Laga melawan Real Valladolid di sebut Hansi Flick sebagai ‘lelucon’ La Liga Spanyol. Pasalnya, pertandingan itu akan digelar hanya beberapa hari sebelum leg kedua semifinal Liga Champions Barcelona vs Inter Milan digelar.
Komentar Flick memicu respons tajam dari Javier Tebas, yang menyebut pelatih asal Jerman tersebut menyalahkan pihak yang tidak tepat. Dalam konferensi pers peluncuran laporan keuangan La Liga Spanyol musim 2023/24, Tebas menanggapi secara langsung pernyataan Flick itu.
“Kami selalu siap berdialog untuk menjelaskan proses penjadwalan. Tidak ada keberpihakan atau perlakuan tidak adil. Kami mengelola liga untuk kepentingan 42 klub di dua divisi, bukan hanya satu tim,” kata Tebas seperti dilansir Marca.
Tebas juga menegaskan bahwa jadwal pertandingan Eropa, termasuk Liga Champions, sepenuhnya berada di bawah kewenangan UEFA. Selanjutnya Ia mempertanyakan alasan Flick yang tidak menyampaikan protesnya ke otoritas yang dianggapnya paling bertanggung jawab, yaitu UEFA.
“Mengapa selalu menyalahkan liga domestik? UEFA yang menjadwalkan Liga Champions, bukan kami. Kami hanya bisa mengatur jadwal pertandingan domestik,” tambahnya dengan nada tajam.
Sementara Flick mengeluhkan beban berat yang harus ditanggung Barcelona akibat jadwal yang rapat, Tebas menekankan pentingnya mempertahankan keseimbangan kompetisi demi seluruh peserta liga Spanyol. Kontroversi ini terjadi di tengah situasi lain yang juga melibatkan Tebas dengan klub La Liga lainnya.
Gugatan...
Tebas selaku Presiden La Liga Spanyol, saat ini tengah mengalami gugatan dari Real Madrid di Pengadilan Tata Usaha Olahraga (TAD) Spanyol atas dugaan pelanggaran keamanan. Meski demikian, Tebas tampak tenang menanggapi masalah ini.
“Saya tidak merasa akan dijatuhi sanksi. Saya justru lebih tertarik pada bentuk gugatan yang diajukan ke TAD,” ujarnya dengan enteng.
Lebih jauh, Tebas juga menyuarakan kekhawatirannya soal masa depan pendapatan hak siar televisi. Itu jika melihat kompetisi domestik semakin tersisih oleh ajang internasional seperti Liga Champions dan Piala Dunia Antarklub.
“UEFA meraup lebih banyak keuntungan, sementara liga-liga domestik kehilangan pendapatan. Di Spanyol, kami masih terikat kontrak hak siar selama dua tahun ke depan,” pungkasnya.