“PSG sedang berusaha memastikan agar 3.000 pendukung mereka dapat hadir di Emirates, tetapi hingga kini belum ada kepastian,” ungkap sumber yang dikutip media tersebut.
Lebih lanjut, sumber tersebut menyebut bahwa Arsenal berusaha mengurangi jumlah tiket menjadi 2.500. Keputusan itu tanpa memberikan alasan resmi, sehingga akhirnya membuat PSG mengajukan laporan resmi kepada UEFA.
Murianews, Kudus – Kontroversi muncul menjelang laga panas semifinal Liga Champions antara Arsenal vs PSG (Paris Saint-Germain), yang dijadwalkan berlangsung di Stadion Emirates, Rabu (30/4/2025) dini hari WIB. Arsenal dituduh melakukan pelanggaran aturan UEFA terkait alokasi tiket untuk suporter tim tamu.
UEFA secara tegas menetapkan bahwa setiap klub tuan rumah wajib menyediakan minimal 5% dari total kapasitas stadionnya untuk penggemar tim tamu. Dengan kapasitas Emirates Stadium yang mencapai hampir 60.000 kursi, PSG secara teori berhak mendapatkan sekitar 3.000 tiket untuk para pendukungnya. Namun, hingga saat ini, PSG belum menerima kuota tiket tersebut.
Menurut laporan media Prancis France Bleu, penjualan tiket bagi fans PSG belum juga dibuka, menimbulkan kebingungan dan kemarahan di kalangan penggemar Les Parisiens. Hal inilah yang kemudian memunculkan kecurigaan tentang pelanggaran soal kuota tiket ini oleh Arsenal.
“PSG sedang berusaha memastikan agar 3.000 pendukung mereka dapat hadir di Emirates, tetapi hingga kini belum ada kepastian,” ungkap sumber yang dikutip media tersebut.
Lebih lanjut, sumber tersebut menyebut bahwa Arsenal berusaha mengurangi jumlah tiket menjadi 2.500. Keputusan itu tanpa memberikan alasan resmi, sehingga akhirnya membuat PSG mengajukan laporan resmi kepada UEFA.
Kontroversi...
Kontroversi ini menjadi sorotan tajam mengingat besarnya antusiasme suporter yang ingin menyaksikan langsung duel dua raksasa Eropa tersebut. Penundaan distribusi tiket tidak hanya mengganggu persiapan tim tamu, tetapi juga berpotensi mencoreng reputasi Arsenal di panggung Eropa.
Masalah ini juga mengingatkan publik pada insiden serupa yang terjadi beberapa bulan lalu. Pada laga Piala FA melawan Manchester United Januari lalu, Arsenal sempat menuai kritik setelah hanya mengalokasikan 8.000 tiket kepada pendukung tim tamu, dari seharusnya sebanyak 9.000.
Saat itu, Arsenal berdalih jika keputusan tersebut berdasarkan “pertimbangan keamanan” dari kelompok penasihat yang terdiri dari pihak klub, dewan lokal, dan otoritas darurat. Namun, Manchester United menolak alasan tersebut dan meminta tambahan tiket yang dianggap sesuai regulasi.
Kini, di ajang semifinal Liga Champions yang penuh gengsi, harapan semua pihak adalah pertandingan bisa berjalan tanpa gangguan non-teknis. UEFA dipastikan memantau situasi ini dengan ketat dan bisa mengambil tindakan disipliner jika Arsenal terbukti melanggar.
Sampai berita ini diturunkan, pihak Arsenal belum memberikan pernyataan resmi terkait tuduhan tersebut. Jika masalah ini tidak segera diselesaikan, The Gunners terancam menghadapi sanksi dari otoritas tertinggi sepak bola Eropa, suatu hal yang tentu ingin mereka hindari menjelang laga penting musim ini.