Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus — Menjelang laga panas leg pertama semifinal Liga Champions Barcelona vs Inter Milan, bintang muda Barcelona, Lamine Yamal, harus sibuk mendapatkan ‘serangan’ dari pendukung Madrid. Sikap Yamal usai menang di Copa del Rey vs Madrid menjadi penyebabnya.

Yamal secara mencolok dan emosional meluapkan kegembiraannya menang di Copa del Rey. Caranya yang atraktif dan cenderung berlebihan membuat para pendukung Madrid tidak suka. Mereka menyebut Yamal sebagai pemain yang sombong tentang ini.

Namun, Lamine Yamal menunjukkan mental baja dan keberanian luar biasa dalam menghadapi ‘serangan’ dari pendukung Madrid. Pemain sayap berusia 17 tahun ini tak gentar menanggapi kritik pedas yang dilontarkan oleh sebagian penggemar Real Madrid.

Dalam El Clasico bertensi tinggi di final Copa del Rey melawan Real Madrid, Yamal tampil luar biasa. Pemain ini menyumbangkan dua assist krusial yang membantu Barcelona membalikkan keadaan dari ketertinggalan 1-2 menjadi kemenangan dramatis 3-2.

Ferran Torres menyamakan kedudukan pada menit ke-84, setelah memanfaatkan assist ajaib yang dibuat Lamine Yamal. Sebelum kemudian Jules Kounde memastikan kemenangan di masa perpanjangan waktu, memanfaatkan kesalahan Luka Modric.

Namun, alih-alih mendapat pujian semata, selebrasi penuh percaya diri Yamal justru menuai cela dari sebagian pendukung Madrid yang menilai sikapnya arogan dan berlebihan. Menanggapi celaan tersebut, Yamal tak tinggal diam dan melepaskan tanggapan di akun media sosialnya.

“Jika Real Madrid menang, mereka bisa mengatakan sesuatu kepada saya,” demikian status yang dibuatnya, dan semakin membuat panas para pendukung Real Madrid.

Penampilan ke-100 Yamal...

Yamal, yang kini tengah bersiap menghadapi Inter Milan di leg pertama semifinal Liga Champions, berpeluang mencatatkan penampilan ke-100 bersama Barcelona. Ini akan menjadi sebuah pencapaian luar biasa untuk pemain seusianya.

Meskipun banyak yang menyandingkannya sebagai pewaris tahta Lionel Messi, yang hanya tampil tujuh kali di usia 16 tahun, Yamal menolak semua perbandingan itu. Messi dan dirinya tidak akan sama karena memang pada dasarnya tidak sama.

“Saya hanya fokus untuk bermain dan memberikan yang terbaik di setiap pertandingan,” ujarnya dengan rendah hati.

Komentar

Terpopuler