Insiden paling mencolok adalah ketika Matthijs de Ligt, yang baru pulih dari cedera, dipaksakan bermain sejak menit awal. Keputusan yang akhirnya justru harus memaksa pemain Belanda ini ditarik keluar sebelum babak pertama usai.
“Melempar De Ligt ke lapangan saat belum fit 100% adalah perjudian yang gagal,” kritik Boswell dengan nada tak memahami apa yang menjadi alasan Amorim.
Di babak kedua, Amorim kemudian memasuka sejumlah pemain senior. Perubahan ini memberi harapan dengan dua gol yang mereka ciptakan. Namun tetap saja, itu tidak cukup untuk menyelamatkan pertandingan, karena Brentford masih bisa menambah satu gol.
Kini, Manchester United tercecer di urutan bawah klasemen Liga Inggris. Meski hampir pasti tidak akan terdegradasi, posisi ini tak pernah terbayangkan bisa dijalani klub dengan sejarah dan reputasi besar di tanah Inggris ini.
“Situasi ini jauh dari ideal untuk Amorim. Jika Liga Europa gagal, musim ini akan dikenang sebagai salah satu musim tergelap dalam sejarah klub,” demikian kata-kata menohok yang digunakan Boswell untuk mengakhiri analisanya.
Sementara itu, Hasil Liga Inggris Brentford vs MU, membuat Tim Tawon menikmati hasil positif untuk terus berada dalam zona Eropa untuk musim depan. Sebaliknya, Manchester United dihadapkan pada musim tanpa trofi, kecuali mereka mampu merebut gelar Juara Liga Europa.
Murianews, Kudus – Manchester United kembali menjadi buah bibir, kali ini setelah mereka menelan kekalahan ke-16 di Liga Inggris musim ini. Kekalahan 3-4 dari Brentford di Gtech Community Stadium Minggu (4/5/2025) malam WIB, kini memunculkan keraguan terhadap kemampuan pelatih Ruben Amorim.
Di laga pekan ke-35 Liga Inggris ini, Setan Merah sempat mencetak dua gol di menit-menit akhir. Namun, hasil akhir tetap memperpanjang catatan buruk mereka, dengan empat kekalahan di lima pertandingan liga Inggris terakhir.
Pakar Sky Sports, Zinny Boswell, tidak mampu menahan diri untuk melakukan kritik terhadap pendekatan yang dilakukan Amorim di pertandingan ini. Terutama dalam keputusan Amorim menentukan komposisi pemainnya.
"Pertandingan ini aneh dari sudut pandang Manchester United. Mereka buruk sepanjang laga, lalu tiba-tiba menunjukkan kilasan kualitas di ujung permainan," kata Boswell.
Di pertandingan Brentford vs MU, Amorim memang memilih menurunkan skuad muda dengan rata-rata usia hanya 22 tahun. Keputusannya ini kemungkinan karena ingin mengistirahatkan pemain kunci mereka menjelang semifinal Liga Europa melawan Athletic Club.
Meski Mason Mount sempat membawa MU unggul, pertahanan Setan Merah yang diisi para pemai muda tak mampu menahan gempuran Brentford. Tim Tawon membalikkan keadaan menjadi 3-1 hanya di babak pertama.
Mathijs de Ligt...
Insiden paling mencolok adalah ketika Matthijs de Ligt, yang baru pulih dari cedera, dipaksakan bermain sejak menit awal. Keputusan yang akhirnya justru harus memaksa pemain Belanda ini ditarik keluar sebelum babak pertama usai.
“Melempar De Ligt ke lapangan saat belum fit 100% adalah perjudian yang gagal,” kritik Boswell dengan nada tak memahami apa yang menjadi alasan Amorim.
Di babak kedua, Amorim kemudian memasuka sejumlah pemain senior. Perubahan ini memberi harapan dengan dua gol yang mereka ciptakan. Namun tetap saja, itu tidak cukup untuk menyelamatkan pertandingan, karena Brentford masih bisa menambah satu gol.
Kini, Manchester United tercecer di urutan bawah klasemen Liga Inggris. Meski hampir pasti tidak akan terdegradasi, posisi ini tak pernah terbayangkan bisa dijalani klub dengan sejarah dan reputasi besar di tanah Inggris ini.
“Situasi ini jauh dari ideal untuk Amorim. Jika Liga Europa gagal, musim ini akan dikenang sebagai salah satu musim tergelap dalam sejarah klub,” demikian kata-kata menohok yang digunakan Boswell untuk mengakhiri analisanya.
Sementara itu, Hasil Liga Inggris Brentford vs MU, membuat Tim Tawon menikmati hasil positif untuk terus berada dalam zona Eropa untuk musim depan. Sebaliknya, Manchester United dihadapkan pada musim tanpa trofi, kecuali mereka mampu merebut gelar Juara Liga Europa.