Rabu, 19 November 2025

Keputusan ini yang akhirnya menjadi salah satu pemicu perdebatan luas pasca pertandingan. Di platform X (Twitter), pakar sepak bola ESPN akhirnya juga ikut nimbrung. ESPN menjelaskan untuk tekel seperti itu, titik pelanggaran pertama menjadi penentu lokasi pelanggaran.

"Jika itu tarikan atau dorongan yang terus berlangsung ke dalam kotak, maka penalti harus diberikan. Tapi untuk tekel, lokasi kontak pertama adalah yang menentukan," jelas ESPN.

Para pemain Barcelona langsung bereaksi dengan keputusan yang berubah dari wasit setelah melihat VAR. Mereka akhirnya hanya mendapatkan tendangan bebas, yang gagal dimanfaatkan menjadi gol.

Meski begitu, Raphinha sempat memberi harapan lewat golnya pada menit ke-88, mengubah skor menjadi 3-2 dan membuat kekecewaan para pemain dan pendukung Barcelona terkesampingkan. Namun drama belum selesai, saat di menit ke-90+9, bek Inter Francesco Acerbi mencetak gol penyama kedudukan.

Lalu berikutnya pada menit ke-99 babak tambahan, pemain pengganti Davide Frattesi menjadi pahlawan dengan gol penentu yang menempatkan Inter unggul 4-3, sekaligus menutup agregat dengan skor 7-6. Baru setelah usai, kontroversi soal penalti pasca Lamine Yamal dijatuhkan meletup menjadi perdebatan.

Penjelasan ESPN tentang pelanggaran terhadap Yamal, mungkin telah menjelaskan bagaimana ketepatan keputusan wasit di pertandingan ini. Namun satu hal, mungkin sebagaian besar pendukung Barcelona tetap tidak akan menerimakan.

 

Komentar

Terpopuler