Meski gagal melaju, Arteta tetap menunjukkan kebanggaannya terhadap perjuangan para pemain Arsenal. Terutama di tengah krisis cedera yang menimpa skuadnya, semua pemain yang tersedia mampu memberikan segalanya yang bisa diberikan.
"Kami sangat dekat. Untuk sebagian besar dua leg, kami mengontrol permainan. Tapi pada akhirnya, kenyataannya adalah kami tidak ada di final. Itu sangat menyakitkan. Jika Anda ingin menjuarai kompetisi ini, Anda harus memenangkan duel di kotak penalti—di situlah hasil ditentukan," tambahnya.
Terlepas dari semua kekecewaan yang diungkapkannya, Arteta tetap menyatakan rasa bangga pada para pemainnya. Mereka disebutnya layak mendapat banyak pujian, dengan apa yang telah dilihatnya. Mereka memiliki masa depan yang lebih baik nantinya.
Kekalahan di semifinal Liga Champions ini pada akhirnya memastikan Arsenal menutup musim 2024/25 tanpa satu pun trofi. Sejak terakhir kali mengangkat Piala FA pada 2020, klub London Utara itu belum kembali mengukir prestasi besar.
Murianews, Kudus – Mimpi Arsenal untuk melangkah ke final Liga Champions 2024/25 kandas di Paris. Tim asuhan Mikel Arteta kalah 1-2 dari PSG di leg kedua semifinal Liga Champions yang berlangsung di Parc des Princes, Kamis (8/5/2025) dinihari WIB.
Kekalahan di Paris membuat Arsenal harus mengakhiri kiprah mereka di Liga Champions, dengan kekalahan agregat 1-3. Hasil semifinal Liga Champions ini membuat pelatih Mikel Arteta tak bisa menyembunyikan rasa kecewa dan penyesalannya.
Berbicara kepada TNT Sports seusai pertandingan, Arteta mengakui kepedihan yang dirasakan timnya. Namun pelatih asal Spanyol ini menegaskan bahwa Arsenal tampil lebih baik daripada PSG di sebagian besar laga dua leg yang telah dijalani.
"Pertama-tama, selamat kepada PSG karena telah mencapai final. Namun, prespektiff dari bangku cadangan menyatakan bahwa kami bermain jauh lebih baik dari mereka. Dalam dua pertandingan, pemain terbaik mereka justru adalah kiper," ujar pelatih asal Spanyol itu.
Arteta menilai Arsenal memiliki peluang besar yang terbuang di awal pertandingan. Namun semuanya tetap menjadi kesalahan bagi Arsenal yang hanya bisa disesali karena tidak ada banyak gol yang dikonversi dari peluag yang terjadi.
"Setelah 20 menit, seharusnya kami sudah unggul 3-0. Tapi ada hal-hal spesial yang Anda butuhkan di turnamen seperti ini agar semuanya berjalan sesuai harapan, dan itu tidak terjadi," jelasnya.
Sudah Sangat dekat...
Meski gagal melaju, Arteta tetap menunjukkan kebanggaannya terhadap perjuangan para pemain Arsenal. Terutama di tengah krisis cedera yang menimpa skuadnya, semua pemain yang tersedia mampu memberikan segalanya yang bisa diberikan.
"Kami sangat dekat. Untuk sebagian besar dua leg, kami mengontrol permainan. Tapi pada akhirnya, kenyataannya adalah kami tidak ada di final. Itu sangat menyakitkan. Jika Anda ingin menjuarai kompetisi ini, Anda harus memenangkan duel di kotak penalti—di situlah hasil ditentukan," tambahnya.
Terlepas dari semua kekecewaan yang diungkapkannya, Arteta tetap menyatakan rasa bangga pada para pemainnya. Mereka disebutnya layak mendapat banyak pujian, dengan apa yang telah dilihatnya. Mereka memiliki masa depan yang lebih baik nantinya.
Kekalahan di semifinal Liga Champions ini pada akhirnya memastikan Arsenal menutup musim 2024/25 tanpa satu pun trofi. Sejak terakhir kali mengangkat Piala FA pada 2020, klub London Utara itu belum kembali mengukir prestasi besar.