Murianews, Kudus — Kekalahan 0-1 Manchester United dari Chelsea di Stamford Bridge, Sabtu (17/5/2025) malam WIB, menempatkan mereka dalam rekor kelam. Dalam sejarah Liga Inggris, untuk pertama kalinya mereka terbenam di posisi bawah klasemen.
Gol tunggal Marc Cucurella di menit ke-71 usai memanfaatkan umpan silang Reece James, menjadi hantaman telak di laga ini. Pemain Krebo asal Spanyol menempatkan tim asuhan Ruben Amorim dalam posisi kehilangan arah, meski menurunkan skuad utama jelang final Liga Europa pekan depan.
Kekalahan ini juga memperpanjang rekor negatif Setan Merah, yang kini telah menelan 18 kekalahan di Liga Premier musim ini. Catatan ini menjadi penampilan terburuk mereka di Liga Inggris sejak musim 1973/74, ketika mereka terdegradasi.
Paling menyakitkan juga, kekalahan ini juga menjadi pertandingan kedelapan secara beruntun tanpa kemenangan bagi Manchester United di Liga Inggris. Sebuah rekor paling buruk bagi mereka sejak tahun 1990.
Posisi Manchester United di klasemen Liga Inggris juga mencerminkan kehancuran tim ini semakin menjadi-jadi. MU berada di posisi ke-16, tertinggal 27 poin dari posisi lima besar dan 44 poin dari pemuncak klasemen Liverpool. Jarak poin yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah klub.
Legenda klub Manchester United, Roy Keane, menjadi salah satu yang paling kecewa dengan situasi ini. Saat menjadi komentator untuk Sky Sports, Keane secara terang-terangan menyemburkan kritik keras pada mantan klubnya itu.
“Man United seharusnya malu. Saya tidak melihat pertarungan, tidak ada semangat bersaing. Beberapa pemain tampaknya hanya menunggu musim berakhir untuk bisa pergi,” ujar Keane dengan nada geram.
Kekecewaan Roy Keane mungkin sangat berasalan, karena kekalahan dari Chelsea itu datang pada momen krusial, hanya beberapa hari sebelum laga final Liga Europa melawan Tottenham Hotspur. Hasil ini akan memunculkan tekanan psikologis bagi mereka di final Liga Europa.



