Reims yang tampil di Stade de France untuk pertama kalinya sejak 1977, terlihat kewalahan menghadapi tekanan setiap lini permainan mereka. Tim asuhan Will Still tak mampu menembus pertahanan PSG dan lebih banyak bergantung pada penampilan solid kiper Yehvann Diouf untuk mencegah kekalahan lebih telak.
Luis Enrique melakukan rotasi di babak kedua, memberi kesempatan bermain bagi pemain pengganti seperti Goncalo Ramos, sambil terus menjaga kebugaran para pemain utama. Di akhir pertandingan, kapten Marquinhos mengangkat trofi Coupe de France untuk kedelapan kalinya dalam kariernya bersama PSG.
Dengan dua gelar domestik yang sudah didapatkan, para pemain PSG dipastikan mendapatkan dorongan ganda menjelang final Liga Champions. Misi mereka semakin menggairahkan, selain untuk merebut gelar Liga Champions untuk pertama kalinya, mereka juga bisa merebut treble winners.
Musim ini benar-benar menjadi kesempatan bagi PSG, yang telah lama mengincar Juara Liga Champions. Jika berhasil di Munich pada 1 Juni 2025, mereka akan mengukir sejarah sebagai tim Ligue 1 Prancis pertama yang meraih treble.
Murianews, Kudus — PSG kembali menunjukan diri menjadi klub Tyrex di Liga Prancis. Mereka berhasil merebut gelar Coupe de France (Piala Prancis) setelah menang atas Reims di Stade de France, Minggu (25/5/2025) dinihari WIB.
Pada pertandingan final Piala Prancis, PSG berhasil menghajar Reims dengan skor meyakinkan 3-0. Gelar ini menjadi gelar Piala Prancis ke-16 bagi Paris Saint Germain dan membuka peluang untuk menciptakan treble winner yang bersejarah musim ini..
Setelah sebelumnya menyegel Juara Ligue 1 (Liga Prancis), PSG masih akan berduel vs Inter Milan di final Liga Champions. Jika tim asuhan Lus Enrique berhasil menang di Munich dari Inter Milan, maka mereka akan merebut treble winner yang bersejarah.
Pada laga final Piala Prancis, PSG mendominasi laga yang ditoton lebih dari 77.000 penonton di Stade de France. Pelatih Luis Enrique menurunkan susunan pemain terkuatnya, sebagai pemanasan menjelang final Liga Champions melawan Inter Milan, di Munich (1/6/2025) nanti, minus kiper utama Gianluigi Donnarumma.
Bradley Barcola menjadi bintang dalam laga ini dengan dua gol cepat di babak pertama. Gol pembuka tercipta pada menit ke-16, setelah Barcola menyelesaikan kerja sama apiknya dengan Desire Doue, yang dimainkan untuk mengisi posisi Kvaratskhelia yang cedera.
Hanya dua menit berselang, Barcola kembali mencatatkan namanya di papan skor, lagi-lagi berkat kerjasamanya dengan Doue. Tak berhenti di situ, PSG menutup babak pertama dengan gol ketiga lewat aksi Achraf Hakimi yang memaksimalkan assist dari Barcola.
Skor sementara saat memasuki turun minum sudah 3-0 untuk keunggulan PSG. Sehingga memasuki babak kedua, PSG mengendurkan tekanan untuk menghemat energi menjelang laga puncak di Liga Champions Eropa. Meski demikian mereka tetap tangguh dan mendominasi permainan.
Reims bukan lawan sepadan...
Reims yang tampil di Stade de France untuk pertama kalinya sejak 1977, terlihat kewalahan menghadapi tekanan setiap lini permainan mereka. Tim asuhan Will Still tak mampu menembus pertahanan PSG dan lebih banyak bergantung pada penampilan solid kiper Yehvann Diouf untuk mencegah kekalahan lebih telak.
Luis Enrique melakukan rotasi di babak kedua, memberi kesempatan bermain bagi pemain pengganti seperti Goncalo Ramos, sambil terus menjaga kebugaran para pemain utama. Di akhir pertandingan, kapten Marquinhos mengangkat trofi Coupe de France untuk kedelapan kalinya dalam kariernya bersama PSG.
Dengan dua gelar domestik yang sudah didapatkan, para pemain PSG dipastikan mendapatkan dorongan ganda menjelang final Liga Champions. Misi mereka semakin menggairahkan, selain untuk merebut gelar Liga Champions untuk pertama kalinya, mereka juga bisa merebut treble winners.
Musim ini benar-benar menjadi kesempatan bagi PSG, yang telah lama mengincar Juara Liga Champions. Jika berhasil di Munich pada 1 Juni 2025, mereka akan mengukir sejarah sebagai tim Ligue 1 Prancis pertama yang meraih treble.