Kamis, 20 November 2025

Sebaliknya, Canizares memberikan pujian tinggi kepada Vitinha dan Hakimi yang dinilainya tampil luar biasa sepanjang musim 2024/25. Hakimi dinilai sebagai bek sayap yang tampil dominan dan konsisten, sementara Vitinha dianggap sebagai roh permainan PSG yang menunjukkan kepemimpinan di lapangan.

“Hakimi memiliki musim yang mengesankan. Adapun Vitinha, dia adalah pemimpin PSG yang sebenarnya dalam permainan. Bagi saya, Ballon d'Or 2025 harus diputuskan di antara keduanya,” tegas Canizares.

Musim ini, baik Vitinha maupun Hakimi memainkan peran kunci dalam keberhasilan PSG menjuarai Ligue 1 dan melangkah jauh di Liga Champions. Performa keduanya dianggap lebih menentukan ketimbang rekan setim mereka yang lain, termasuk Dembele.

Pernyataan Canizares ini menuai kontroversi di kalangan pengamat dan penggemar sepak bola di Eropa. Banyak yang menilai baik Dembele maupun Yamal menunjukkan performa luar biasa sepanjang musim, dan layak masuk dalam bursa Ballon d'Or 2025.

Namun, Canizares tetap pada pendiriannya, dengan menekankan konsistensi dan kontribusi nyata di level tertinggi menjadi faktor utama. Itulah yang membedakan Vitinha dan Hakimi dari para pesaing lainnya.

Komentar

Sport Terkini

Terpopuler