Diluar kesedihannya, Morata tetap membela rekan setimnya yang masih muda, Lamine Yamal. Meski banyak yang menilai dia tidak tampil maksimal, namun bagi Morata, Yamal tetap tampil mengesankan di final.
"Bagi saya, Lamine memainkan permainan di level yang sangat tinggi, begitu juga seluruh tim. Kami sangat beruntung memiliki Lamine bermain untuk Spanyol," tegas Morata.
Setelah performa gemilang di Euro sebelumnya, karier Morata memang mengalami penurunan. Kepindahannya ke Galatasaray di Turki belum memberikan dampak signifikan. Kini, dirinya mulai berpikir untuk meninggalkan Timnas Spanyol.
Murianews, Kudus — Alvaro Morata tak bisa menutupi rasa kecewanya setelah Spanyol gagal mempertahankan gelar Juara UEFA Nations League, Senin (9/6/2025) dinihari WIB. Pemain senior Spanyol ini langsung mengisyaratkan ingin pensiun dari Timnas.
Pernyataan emosional Morata muncul setelah Spanyol dikalahkan Portugal di adu tendangan penalti. Lebih khusus, kekalahan itu disebabkan karena dirinya menjadi satu-satunya pemain yang gagal menceploskan bola di adu tendangan 11 meter itu.
Dalam pertandingan yang berlangsung dramatis di Allianz Arena, Morata hanya diturunkan di penghujung laga agar bisa ambil bagian dalam adu tendangan penalti. Tetapi sayangnya, eksekusinya meleset, dan langsung mengantarkan Portugal sebagai juara.
"Saya sangat sedih karena kami semua bermain sangat baik, dan saya merasa kasihan pada rekan satu tim saya. Belum ada yang pasti, tetapi kemungkinan saya tidak akan berada di sini pada bulan September sangat mungkin," ujar Morata usai pertandingan, seperti dilansir Marca.
Morata juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pelatih Luis de la Fuente, yang tetap memberinya kepercayaan untuk mengambil tendangan penalti meski akhirnya gagal. Kegagalan ini menurutnya telah meruntuhkan mimpi dari banyak pemain muda yang ada di Timnas Spanyol.
"Saya berterima kasih padanya, seperti biasa. Saya tidak menerima tendangan itu dengan baik dan tidak bisa mengubahnya. Sama seperti saya dulu mengangkat trofi Euro, sekarang saya harus meninggalkan stadion dalam suasana hati yang sedih," tambahnya kalem.
Morata yang berusia 32 tahun mengakui momen ini sangat berat baginya secara pribadi. Apalagi keluarganya berada di tribun menyaksikan langsung kegagalannya ini. Namun, Morata tetap menilai kegagalan adalah bagian dari sepak bola dan kehidupan.
"Jika ada satu hal yang pasti dalam hidup, itu adalah bahwa orang akan belajar dari hal-hal seperti itu," tambahnya.
Bela Lamine Yamal...
Diluar kesedihannya, Morata tetap membela rekan setimnya yang masih muda, Lamine Yamal. Meski banyak yang menilai dia tidak tampil maksimal, namun bagi Morata, Yamal tetap tampil mengesankan di final.
"Bagi saya, Lamine memainkan permainan di level yang sangat tinggi, begitu juga seluruh tim. Kami sangat beruntung memiliki Lamine bermain untuk Spanyol," tegas Morata.
Setelah performa gemilang di Euro sebelumnya, karier Morata memang mengalami penurunan. Kepindahannya ke Galatasaray di Turki belum memberikan dampak signifikan. Kini, dirinya mulai berpikir untuk meninggalkan Timnas Spanyol.
