Lewandowski juga menjelaskan, dirinya dan pelatih Probierz sebelumnya telah menyepakati jika dirinya tidak tidak bergabung dalam pemanggilan timnas kali ini. Namun, minimnya klarifikasi resmi memicu spekulasi liar di media.
“Setelah ketidakhadiran saya, media mulai menyimpulkan berbagai hal. Padahal, ini keputusan bersama. Sayangnya, tidak ada penjelasan yang transparan,” katanya.
Striker yang pernah dilatih oleh manajer top seperti Jurgen Klopp dan Pep Guardiola itu juga menepis isu ketegangan usai laga kontra Malta, sebelumnya. Menurutnya tidak ada konflik, saat itu hanya terjadi diskusi soal teknis, dan merupakan hal yang biasa dalam sepak bola profesional.
Meski tengah menjauh dari timnas, Lewandowski belum menutup pintu sepenuhnya untuk kemungkinan bergabung kembali ke Timnas Polandia. Dirinya masih mempertimbangkan masa depannya dengan tim nasional.
“Saya merasa sedih dan marah. Timnas selalu jadi kebanggaan bagi saya. Tapi saya perlu waktu untuk berpikir sebelum mengambil keputusan akhir,” ujarnya.
Kepergian sementara Lewandowski menjadi pukulan besar bagi skuat Polandia yang tengah mempersiapkan diri menghadapi kualifikasi menuju Piala Dunia 2026. Dengan peran dan pengalaman panjangnya, absennya sang kapten diyakini akan meninggalkan kekosongan tidak hanya secara teknis, tetapi juga mental.
Murianews, Kudus – Mundurnya Robert Lewandowski dari Timnas Polandia masih menjadi pembicaraan besar di Eropa. Bintang Barcelona ini akhirnya mengeluarkan klarifikasi secara mendetail mengenai keputusannya mundur dari Timnas Polandia itu.
Sebelumnya, striker senior Polandia, Lewandowski, secara resmi mengumumkan keputusannya mundur sementara dari tim nasional Polandia. Situasi itu diduga karena jabatan kapten Timnas Polandia milik Lewandowski dilujuti oleh pelatih Michal Probierz.
Namun dalam klarifikasi terbarunya bersama WP SportoweFakty, Lewandowski menegaskan, keputusannya bukan semata karena kehilangan jabatan kapten. Tetapi kekecewannya terhadap cara yang dilakukan Michal Probierz saat mencopotnya.
Bintang Barcelona berusia 35 tahun itu mengungkapkan, dirinya terkejut saat menerima kabar pencopotan dirinya dengan cara yang menurutnya tidak sopan. Itu terjadi setelah dirinya ditelepon oleh Michal Probierz secara singkat.
“Saya menerima telepon tiba-tiba yang memberi tahu bahwa saya bukan lagi kapten. Saat itu saya sedang menidurkan anak-anak saya. Percakapan berlangsung kurang dari satu menit. Beberapa menit kemudian, informasi itu sudah tayang di situs resmi Federasi Sepak Bola Polandia. Saya bahkan belum sempat memberi tahu keluarga saya,” ujar Lewandowski.
Sebagai pemain yang mengenakan ban kapten selama lebih dari satu dekade dan telah membela timnas selama 17 tahun, Lewandowski mengaku kecewa. Bukan karena keputusan pencopotannya sebagai kapten, tetapi kurangnya rasa hormat dalam penyampaiannya.
“Saya tidak merasa terhina kehilangan ban kapten. Tapi cara keputusan itu dikomunikasikan tidak sopan dan tidak komunikatif,” tegasnya.
Belum Sepenuhnya mundur...
Lewandowski juga menjelaskan, dirinya dan pelatih Probierz sebelumnya telah menyepakati jika dirinya tidak tidak bergabung dalam pemanggilan timnas kali ini. Namun, minimnya klarifikasi resmi memicu spekulasi liar di media.
“Setelah ketidakhadiran saya, media mulai menyimpulkan berbagai hal. Padahal, ini keputusan bersama. Sayangnya, tidak ada penjelasan yang transparan,” katanya.
Striker yang pernah dilatih oleh manajer top seperti Jurgen Klopp dan Pep Guardiola itu juga menepis isu ketegangan usai laga kontra Malta, sebelumnya. Menurutnya tidak ada konflik, saat itu hanya terjadi diskusi soal teknis, dan merupakan hal yang biasa dalam sepak bola profesional.
Meski tengah menjauh dari timnas, Lewandowski belum menutup pintu sepenuhnya untuk kemungkinan bergabung kembali ke Timnas Polandia. Dirinya masih mempertimbangkan masa depannya dengan tim nasional.
“Saya merasa sedih dan marah. Timnas selalu jadi kebanggaan bagi saya. Tapi saya perlu waktu untuk berpikir sebelum mengambil keputusan akhir,” ujarnya.
Kepergian sementara Lewandowski menjadi pukulan besar bagi skuat Polandia yang tengah mempersiapkan diri menghadapi kualifikasi menuju Piala Dunia 2026. Dengan peran dan pengalaman panjangnya, absennya sang kapten diyakini akan meninggalkan kekosongan tidak hanya secara teknis, tetapi juga mental.
