Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Keputusan FIFA untuk merubah format Piala Dunia Antarklub dari tujuh tim menjadi 32 tim mulai musim panas ini mulai menuai sorotan. Itu terjadi setelah Bayern Munich secara ekstrem mengalahkan Auckland City dengan skor 10-0.

Hasil pertandingan Bayern Munich vs Auckland di Grup C Piala Dunia Antarklub 2025 menunjukkan perbedaan kualitas yang njomplang antara klub elit Eropa dan juara regional dari Oseania. Sehingga dari sisi turnamen, bisa menimbulkan ketidakjelasan kualitas.

Menurut BBC Sport, FIFA merubah format turnamen ini dengan tujuan meningkatkan inklusivitas dan memperluas jangkauan kompetisi global. Namun, serikat pemain global FIFPro dan Asosiasi Liga Dunia telah mengajukan keluhan, menyoroti beban tambahan terhadap kalender pemain dan potensi ketimpangan dalam kompetisi.

Pertandingan Grup C antara Bayern Munich dan Auckland City pada Minggu (15/6/2025) akhirnya melejit sebagai salah satu kajian mengenai keluhan ini. Auckland, juara Liga Champions Oseania empat musim berturut-turut itu menunjukkan ketimpangan kualitas yang mencolok dengan tim Eropa.

Auckland, yang sudah tampil ke-12 kalinya di turnamen ini, terbanyak dalam sejarah kompetisi, tidak mampu menandingi keperkasaan Bayern Munich di lapangan. Sebelumnya, Auckland juga mencatatkan hasil mengecewakan di turnamen serupa di edisi sebelumnya.

Pada Piala Antarbenua FIFA tahun lalu, mereka dibantai 2-6 oleh Al Ain di babak pertama. Sedangkan di edisi Piala Dunia Antarklub tahun 2023, mereka takluk 0-3 dari Al-Ittihad dalam laga tunggal mereka untuk penyisihan awal turnamen.

Tidak Sportif...

Mantan gelandang Inggris, Anita Asante, yang menjadi komentator untuk Channel 5 dalam laga tersebut, mencoba memberikan perspektif positif. Bagi Auckland keikutsertaannya di Piala Dunia Antarklub 2025 tetap sebuah kebangaan bagi mereka.

"Pertandingan ini sangat istimewa bagi Auckland City. Orang-orang ini adalah pahlawan bagi banyak bintang sepak bola pemula di Selandia Baru," ujarnya seperti dilansir BBC Sport.

Namun, komentar dari penggemar yang mengikuti liputan langsung BBC Sport menunjukkan kekecewaan. Mereka menyoroti keberadaan pemain-pemain semi profesional dari Auckland bukanlah sebuah hiburan yang bagus.

“Menyaksikan Bayern merobek sekelompok pemain paruh waktu bukanlah hiburan. Semakin cepat FIFA menyadarinya, semakin baik,” ujar penggemar yang tidak disebutkan namanya itu.

Penggemar yang lain menyatakan pertandingan Bayern Munich vs Auckland, atau yang lainnya mungki, akan menjadi pertandingan yang terasa tidak sportif. Motivasi dan tujuan dari turnamen ini juga dikritik, melihat kesenjangan yang terjadi.

“Bukankah ini seharusnya menjadi bagian dari tur pramusim, bukan kompetisi dengan hadiah £100 juta?,” begitu komentar penggemar sepak bola yang dilansir BBC Sport.

Komentar

Sport Terkini

Terpopuler