Lebih jauh, Collet menilai Garcia seharusnya tidak perlu membuat pernyataan perpisahan. Sebab kepindahannya memang menjadi keinginannya, karena memang benar-benar menginginkannya.
“Dia membayar untuk mengakhiri kontrak, tidak perlu mengucapkan selamat tinggal. Saya tidak ingin mendengarnya. Silahkan pergi dengan tenang,” ucap Collet dengan sinis.
Menatap musim depan, Collet memprediksi bahwa Garcia tidak akan disambut hangat saat kembali ke Stadion RCDE sebagai pemain lawan. Pemain ini sangat mungkin akan mendapatkan perlakuan buruk dari para pendukung Espanyol.
“Kami akan memiliki peluit, tetapi bukan kekerasan atau penghinaan. Saya akan membuat spanduk raksasa dengan gambar Garcia mengenakan seragam Espanyol dan mencium lencana,” pungkas Collet.
Meskipun kepindahan Garcia ke Barcelona berjalan mulus secara administratif, nuansa ketegangan antara kedua klub serta para pendukungnya dipastikan kembali memanas. Bagi banyak penggemar Espanyol, langkah Garcia menuju Barcelona telah meninggalkan luka yang sulit untuk disembuhkan.
Murianews, Kudus – Kepergian kiper Espanyol Joan Garcia memunculkan reaksi mengejutkan. Transfer kiper ini langsung memicu reaksi kontroversial setelah diumumkan oleh Barcelona. Joan Garcia bahkan dicap sebagai penghianat.
Kepindahan Joan Garcia ke Barcelona bahkan megundang kejengkelan salah satu tokoh Espanyol. Tidak tanggung-tanggung, mantan presiden Espanyol, Joan Collet, menjadi pihak yang paling keras melontarkan kekecewaannya.
Dalam wawancaranya dengan RAC 1 Spanyol, Collet menyemburkan kemarahannya terhadap Joan Garcia. Collet menyebut keputusan Garcia bergabung dengan rival bebuyutan di Catalonia itu sebagai bentuk pengkhianatan kepada rekan-rekan satu tim, pelatih, serta seluruh pendukung Espanyol.
“Dia menipu orang. Semua orang merasa dikhianati,” ujar Collet dengan nada geram dalam sesi wawancara yang akhirnya menghebohkan itu.
Dimata Collet, kepindahan Garcia ke Barcelona bukan hanya persoalan olahraga semata. Tetapi juga melukai nilai-nilai sosial yang selama ini menjadi pembeda antara kedua klub asal Catalonia tersebut.
"Ini bukan sekadar saingan olahraga, ini adalah saingan sosial. Dia memperlakukan tim secara tidak pantas," tegasnya berapi-api.
Collet juga mengungkap bahwa pihak Espanyol sebenarnya tidak pernah berniat menjual Garcia ke Barcelona. Namun, dengan membayar klausul pelepasan kontraknya, Garcia secara sepihak memutuskan untuk hengkang ke Camp Nou.
"Espanyol tidak ingin menjualnya ke tim ini. Mereka membayar untuk melepaskan kontraknya. Sulit untuk memaafkan karena dia memilih untuk pergi ke sisi lain," tambahnya.
Tak Perlu Perpisahan...
Lebih jauh, Collet menilai Garcia seharusnya tidak perlu membuat pernyataan perpisahan. Sebab kepindahannya memang menjadi keinginannya, karena memang benar-benar menginginkannya.
“Dia membayar untuk mengakhiri kontrak, tidak perlu mengucapkan selamat tinggal. Saya tidak ingin mendengarnya. Silahkan pergi dengan tenang,” ucap Collet dengan sinis.
Menatap musim depan, Collet memprediksi bahwa Garcia tidak akan disambut hangat saat kembali ke Stadion RCDE sebagai pemain lawan. Pemain ini sangat mungkin akan mendapatkan perlakuan buruk dari para pendukung Espanyol.
“Kami akan memiliki peluit, tetapi bukan kekerasan atau penghinaan. Saya akan membuat spanduk raksasa dengan gambar Garcia mengenakan seragam Espanyol dan mencium lencana,” pungkas Collet.
Meskipun kepindahan Garcia ke Barcelona berjalan mulus secara administratif, nuansa ketegangan antara kedua klub serta para pendukungnya dipastikan kembali memanas. Bagi banyak penggemar Espanyol, langkah Garcia menuju Barcelona telah meninggalkan luka yang sulit untuk disembuhkan.