Pada usia 34 tahun, Lacazette datang ke Timur Tengah dengan status bebas transfer setelah kontraknya berakhir bersama Lyon, klub yang membesarkan namanya. Dalam 391 penampilan bersama “Les Gones”, Lacazette mengukir 201 gol dan 55 assist, menjadikannya salah satu legenda terbesar klub asal Prancis itu.
Namun keputusan besar harus diambil Lacazette, setelah Lyon terpuruk secara finansial hingga akhirnya didegradasi dari Ligue 1. Dalam situasi sulit itu, Lacazette memilih untuk membuka lembaran baru, pergi ke tanah Arab yang penuh dengan janji.
Kedatangan Lacazette menjadi pernyataan perang Neom SC terhadap kekuatan raksasa di Liga Pro Saudi. Setelah meraih promosi musim lalu, klub ini langsung membangun skuad bertabur bintang untuk bersaing di papan atas.
Di bawah asuhan pelatih kawakan Christophe Galtier, yang pernah membawa Lille juara Ligue 1 dan menukangi PSG, kini Neom SC bergerak cepat di bursa transfer. Lacazette bukan satu-satunya bintang yang bersinar di langit Neom.
Di Neom Lacazette akan kembali bermain bersama Said Benrahma, eks winger Lyon dan West Ham, serta kemungkinan besar menyambut kedatangan Marcin Bulka, penjaga gawang tangguh dari OGC Nice. Kombinasi diharapkan bisa membentuk fondasi Eropa yang solid di permainan tim Arab Saudi ini.
Murianews, Kudus – Alexandre Lacazette, striker ikonik asal Prancis, resmi bergabung dengan Neom SC dengan kontrak berdurasi dua tahun. Transfer mengejutkan ini menandai berakhirnya perjalanan karire emosional sang bintang bersama Olympique Lyon, dan mengawali era baru di Liga Pro Saudi.
Pada usia 34 tahun, Lacazette datang ke Timur Tengah dengan status bebas transfer setelah kontraknya berakhir bersama Lyon, klub yang membesarkan namanya. Dalam 391 penampilan bersama “Les Gones”, Lacazette mengukir 201 gol dan 55 assist, menjadikannya salah satu legenda terbesar klub asal Prancis itu.
Namun keputusan besar harus diambil Lacazette, setelah Lyon terpuruk secara finansial hingga akhirnya didegradasi dari Ligue 1. Dalam situasi sulit itu, Lacazette memilih untuk membuka lembaran baru, pergi ke tanah Arab yang penuh dengan janji.
Kedatangan Lacazette menjadi pernyataan perang Neom SC terhadap kekuatan raksasa di Liga Pro Saudi. Setelah meraih promosi musim lalu, klub ini langsung membangun skuad bertabur bintang untuk bersaing di papan atas.
Di bawah asuhan pelatih kawakan Christophe Galtier, yang pernah membawa Lille juara Ligue 1 dan menukangi PSG, kini Neom SC bergerak cepat di bursa transfer. Lacazette bukan satu-satunya bintang yang bersinar di langit Neom.
Di Neom Lacazette akan kembali bermain bersama Said Benrahma, eks winger Lyon dan West Ham, serta kemungkinan besar menyambut kedatangan Marcin Bulka, penjaga gawang tangguh dari OGC Nice. Kombinasi diharapkan bisa membentuk fondasi Eropa yang solid di permainan tim Arab Saudi ini.
Kapten Arsenal...
Lacazette, bukan sekadar pencetak gol. Tetapi dia adalah pemimpin, pembangun permainan, dan jiwa bagi tim yang dibelanya. Di Arsenal, pemain ini pernah menjadi kapten dan mengangkat trofi Piala FA 2020. Kini, dirinya diharapkan bisa menjadi motor utama bagi mesin Neom SC di musim baru mereka.
Transfer Lacazette juga mempertegas tren global, dimana pemain-pemain top Eropa melihat Liga Pro Saudi sebagai destinasi strategis. Tidak hanya untuk karier, tapi juga warisan. Di tengah gempuran fasilitas modern, atmosfer kompetitif, dan sambutan luar biasa dari para suporter Arab Saudi, Lacazette siap menjadi legenda baru di tanah baru.
“Saya datang ke sini bukan untuk pensiun. Saya datang untuk membangun sejarah baru,” ungkap Lacazette dalam pernyataan resminya, yang dilansir laman resmi klub Neom SC.
