Sesuai regulasi resmi AFF, empat negara top Asia Tenggara, Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Indonesia, masing-masing berhak mengirim dua wakil terbaik dari liga domestik mereka ke Shopee Cup ASEAN. Untuk Indonesia, slot otomatis itu seharusnya menjadi milik Persib Bandung dan Dewa United.
Namun, secara mengejutkan, PSSI mengumumkan dua tim berbeda, Malut United (peringkat 3) dan Persebaya Surabaya (peringkat 4). Alasannya, jadwal yang terlalu padat membuat Persib dan Dewa United tidak memiliki kesiapan ideal. Sehingga memilih absen di Shopee Cup ASEAN.
Dalam kasus ini, Persib dan Dewa United juga harus turun di ajang Asia lainnya, termasuk Liga Champions Asia 1 dan Liga Champions Asia 3. Sementara Liga 1 Indonesia 2025/26 yang dijalani dua klub ini akan memiliki 34 pertandingan, jauh lebih panjang dibanding liga Vietnam dan Malaysia.
Soal ini pihak Liga Indonesia, melalui Ferry Paulus, Direktur Eksekutif Liga Indonesia Baru (LIB), menyebut pihanya sudah mendiskusikan masalah ini dengan AFF. Selama dua hari terakhir, diskusi itu telah dilakukan secara intens, mengenai klub Indonesia yang akan turun di Shopee Cup ASEAN.
“Kami telah berdiskusi dengan AFF selama dua hari terakhir. Situasi di dalam negeri tidak memungkinkan tim papan atas tampil di tiga kompetisi sekaligus. Kami berharap AFF bisa memberikan dispensasi,” ujarnya seperti dilansir dari Bola.com.
Murianews, Kudus – Keputusan mengejutkan PSSI untuk tidak mengirimkan juara Liga 1 Persib Bandung dan runner-up Dewa United ke ajang Shopee Cup ASEAN musim depan, membuat Konfederasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) angkat bicara. Mereka marah besar.
Sesuai regulasi resmi AFF, empat negara top Asia Tenggara, Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Indonesia, masing-masing berhak mengirim dua wakil terbaik dari liga domestik mereka ke Shopee Cup ASEAN. Untuk Indonesia, slot otomatis itu seharusnya menjadi milik Persib Bandung dan Dewa United.
Namun, secara mengejutkan, PSSI mengumumkan dua tim berbeda, Malut United (peringkat 3) dan Persebaya Surabaya (peringkat 4). Alasannya, jadwal yang terlalu padat membuat Persib dan Dewa United tidak memiliki kesiapan ideal. Sehingga memilih absen di Shopee Cup ASEAN.
Dalam kasus ini, Persib dan Dewa United juga harus turun di ajang Asia lainnya, termasuk Liga Champions Asia 1 dan Liga Champions Asia 3. Sementara Liga 1 Indonesia 2025/26 yang dijalani dua klub ini akan memiliki 34 pertandingan, jauh lebih panjang dibanding liga Vietnam dan Malaysia.
Soal ini pihak Liga Indonesia, melalui Ferry Paulus, Direktur Eksekutif Liga Indonesia Baru (LIB), menyebut pihanya sudah mendiskusikan masalah ini dengan AFF. Selama dua hari terakhir, diskusi itu telah dilakukan secara intens, mengenai klub Indonesia yang akan turun di Shopee Cup ASEAN.
“Kami telah berdiskusi dengan AFF selama dua hari terakhir. Situasi di dalam negeri tidak memungkinkan tim papan atas tampil di tiga kompetisi sekaligus. Kami berharap AFF bisa memberikan dispensasi,” ujarnya seperti dilansir dari Bola.com.
AFF Tak Bisa Terima...
Namun, seperti yang diberitakan media Vietnam, Thethao247, AFF sepertinya tidak bisa menerima alasan yang disampaikan Indonesia. Dalam pernyataan resminya, AFF menyatakan tidak bisa menerima keputusan yang dinilai sepihak dari PSSI itu.
“Turnamen (Shopee Cup ASEAN) ini dirancang untuk mempertemukan yang terbaik dari yang terbaik. Mengirim tim yang tidak memenuhi syarat merusak kredibilitas dan kualitas kompetisi,” ujar juru bicara AFF.
Lebih tegas lagi, AFF disebut telah memperingatkan PSSI, jika tidak menarik kembali keputusannya, Indonesia bisa dicoret dari turnamen paling bergengsi antar klub di Asia Tenggara ini. Shopee Cup ASEAN akan melakukan undian grup pada Jumat (4/7/2025) ini, dan dua klub Indonesia belum masuk daftar.
AFF dikabarkan tetap pada keputusannya, dan tidak akan berkompromi. Turnamen Shopee Cup ASEAN yang sedianya diikuti 14 tim itu, kini terancam hanya diikuti 12 tim jika Indonesia tak mengubah sikap untuk mengirimkan dua tim terbaiknya di Liga 1 musim lalu.