Dalam unggahannya di jejaring sosial Galan bahkan tidak hanya menuduh Javier Tebas. Namun secara terbuka menggambarkan bagaimana Javier Tebas memberi dampak dan menimbulkan ketakutan dalam proses Transfer Nico Williams.
Menurut Galan, sikap Presiden La Liga Javier Tebas pada gilirannya telah merusak integritas La Liga Spanyol, yang seharusnya menjamin transparansi dan keadilan kompetisi. Ini bukan kali pertama Javier Tebas bersitegang dengan Barcelona.
Namun, kali ini Javier Tebas dituduh secara aktif menghambat proses negosiasi Barcelona dengan memberikan intervensi menggunakan data rahasia, dipastikan akan memperuncing konflik lama. Bahkan bisa saja akan melebar dengan munculnya kemarahan dari para pedukung Barca.
Hingga berita ini dilansir media-media di Spanyol, Barcelona dikabarkan belum memberikan konfirmasi atau tanggapan. Namun di media sosial, reaksi para pendukung Barcelona mulai menunjukan ketidakpuasan atas apa yang diduga dilakukan Javier Tebas.
Murianews, Kudus – Kontroversi masih mengikuti kabar kegagalan Barcelona mendapatkan jasa Nico Williams. Presiden La Liga Spanyol, Javier Tebas diduga membocorkan rahasia Barca, sehingga proses transfer Nico Williams porak-poranda.
Transfer bintang Nico Williams ke Barcelona yang sudah sangat dekat, tiba-tiba kolaps secara mengejutkan tanpa sebab yang pasti. Kini, Javier Tebas mulai masuk dalam pusara kontroversi, setelah dituduh membocorkan rahasia keuangan Barca, ke pihak Nico Williams.
Tuduhan keterlibatan Javier Tebas diungkapkan oleh Miguel Angel Galan, Presiden Pusat Pelatihan Pelatih CENAFE Spanyol. Javier Tebas disebutnya, secara pribadi telah membocorkan laporan keuangan rahasia Barcelona kepada manajemen Athletic Club.
Selanjutnya, bermodalkan informasi rahasia inilah, Athletic Bilbao kemudian berhasil meyakinkan Nico Wiliams dan perwakilannya. Berikutnya kesepakatan perpanjangan kontrak selama 10 tahun dan lonjakan klausul pelepasan Nico Williams melojak..
“Presiden La Liga telah secara langsung mengungkapkan pengurangan batas pengeluaran pemain Barcelona (LCPD), menegaskan bahwa klub tidak memiliki kapasitas finansial untuk mendaftarkan pemain baru,” tegas Galan dalam postingannya di jejaring sosial X, mengacu pada audit internal yang disebut-sebut ditandatangani firma ternama Crowe Auditores Espana SL.
Informasi yang bocor itu diduga sampai ke telinga agen Nico Williams, yang kemudian mendesak agar klausul pelepasan dimasukkan dalam kontraknya. Permintaan ini pada akhirnya tidak bisa dipenuhi oleh Barcelona, yang kondisi keuangannya masih dalam pengawasan Financial Fair Play (FFP).
Sebelumnya, proses negosiasi antara Blaugrana dan perwakilan Nico Williams sudah berjalan mulus. Pemain ini diyakini bakal menjadi pilar penting dalam proyek baru Hansi Flick. Namun, begitu laporan keuangan interim Barcelona mencuat, semuanya berubah. Kekhawatiran dan ketidakpastian muncul, membuat keluarga sang pemain menarik ‘rem darurat’.
Unggahan di Jejaring Sosial...
Dalam unggahannya di jejaring sosial Galan bahkan tidak hanya menuduh Javier Tebas. Namun secara terbuka menggambarkan bagaimana Javier Tebas memberi dampak dan menimbulkan ketakutan dalam proses Transfer Nico Williams.
Menurut Galan, sikap Presiden La Liga Javier Tebas pada gilirannya telah merusak integritas La Liga Spanyol, yang seharusnya menjamin transparansi dan keadilan kompetisi. Ini bukan kali pertama Javier Tebas bersitegang dengan Barcelona.
Namun, kali ini Javier Tebas dituduh secara aktif menghambat proses negosiasi Barcelona dengan memberikan intervensi menggunakan data rahasia, dipastikan akan memperuncing konflik lama. Bahkan bisa saja akan melebar dengan munculnya kemarahan dari para pedukung Barca.
Hingga berita ini dilansir media-media di Spanyol, Barcelona dikabarkan belum memberikan konfirmasi atau tanggapan. Namun di media sosial, reaksi para pendukung Barcelona mulai menunjukan ketidakpuasan atas apa yang diduga dilakukan Javier Tebas.
