Son Heung-min yang saat ini berusia 33 tahun, hanya memiliki satu tahun tersisa dalam kontraknya bersama Spurs. Sehingga menjadikan jendela transfer musim panas ini menjadi kesempatan terakhir bagi Tottenham untuk menentukan sikapnya.
Jika masih ingin mempertahankan Son Heung-min maka Tottenham harus segera menegosiasikan perpanjangan kontraknya. Jika tidak, maka mereka bisa kehilangan Son secara gratis musim depan. Sementara jika masih ingin mendapatkan pemasukan, maka saat inilah kesempatan bagi mereka untuk menjualnya.
Menurut Fabrizio Romano, Tottenham Hotspur telah menerima proposal resmi dari LAFC pada awal pekan ini. Selanjutnya, dengan melihat situasinya, mereka sedang mempertimbangkan untuk kemungkinan menjual Son Heung-min. Meski demikian, keputusan itu belum diambil, dengan fokus menjalani tur pramusim ke Asia.
Son Heung-min, dalam tur pramusim ke Asia, masih tetap menjadi salah satu ikon yang dibutuhkan bagi Tottenham Hotspur. Terutama karena berada di Asia, Son Heung-min masih menjadi faktor penting dari sisi komersial mereka.
Kehadiran Son Heung-min dianggap masih menjadi penjaga stabilitas pendapatan Tottenham Hotspur dari pasar Asia. Sebagai pemain yang berasal dari Korea Selatan, Son Heung-min menurut sejumlah sumber akan mempengaruhi pendapatan Tottenham di tur Pramusimnya.
Murianews, Kudus – Bintang sepak bola asal Korea Selatan, Son Heung-min memunculkan kabar mengejutkan. Kapten Tottenham Hotspur ini tiba-tiba dikabarkan berpotensi meninggalkan klub yang selama ini membesarkan namanya.
Menurut informasi yang diungkap Fabrizio Romano, Son Heung-min telah mendapatkan penawaran dari klub Major League Soccer (MLS) Los Angeles FC (LAFC). Klub Amerika Serikat ini dikabarkan telah mengajukan tawaran senilai £15 juta ($20,2 juta) untuk memboyongnya.
Son Heung-min yang saat ini berusia 33 tahun, hanya memiliki satu tahun tersisa dalam kontraknya bersama Spurs. Sehingga menjadikan jendela transfer musim panas ini menjadi kesempatan terakhir bagi Tottenham untuk menentukan sikapnya.
Jika masih ingin mempertahankan Son Heung-min maka Tottenham harus segera menegosiasikan perpanjangan kontraknya. Jika tidak, maka mereka bisa kehilangan Son secara gratis musim depan. Sementara jika masih ingin mendapatkan pemasukan, maka saat inilah kesempatan bagi mereka untuk menjualnya.
Menurut Fabrizio Romano, Tottenham Hotspur telah menerima proposal resmi dari LAFC pada awal pekan ini. Selanjutnya, dengan melihat situasinya, mereka sedang mempertimbangkan untuk kemungkinan menjual Son Heung-min. Meski demikian, keputusan itu belum diambil, dengan fokus menjalani tur pramusim ke Asia.
Son Heung-min, dalam tur pramusim ke Asia, masih tetap menjadi salah satu ikon yang dibutuhkan bagi Tottenham Hotspur. Terutama karena berada di Asia, Son Heung-min masih menjadi faktor penting dari sisi komersial mereka.
Kehadiran Son Heung-min dianggap masih menjadi penjaga stabilitas pendapatan Tottenham Hotspur dari pasar Asia. Sebagai pemain yang berasal dari Korea Selatan, Son Heung-min menurut sejumlah sumber akan mempengaruhi pendapatan Tottenham di tur Pramusimnya.
Tur Pramusim...
Jika Son Heung-min tidak ikut serta di tur pramusim ke Asia, ada yang menyebut akan berpotensi mengurangi pendapatan Tottenham Hotspur hingga 75% dari total pendapatan tur pramusim mereka. Karena itu, klub memilih menunda keputusan transfer hingga seluruh rangkaian laga pramusim di Asia, termasuk di Korea Selatan dan Hong Kong, selesai.
Pelatih baru Tottenham, Thomas Frank, dikabarkan telah menyusun rencana untuk berbagai kemungkinan mengenai situasi Son Heung-min ini. Meski demikian, Tottenham disebut-sebut tengah mengalami dilema antara mempertahankan ikon klub demi alasan bisnis dan emosional, atau melepasnya untuk mendapatkan dana segar.
Son Heung-min, yang bergabung dengan Tottenham pada 2015, telah menjadi salah satu pilar utama klub selama hampir satu dekade. Pemain asal Korsel ini menorehkan sejarah dengan memimpin Spurs meraih gelar Liga Europa 2024/25, gelar Eropa pertama klub dalam beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya Son Heung-min juga pernah menyabet penghargaan Top Skor Liga Inggris pada musim 2021/2022. Meski kemudian dalam dua musim terakhir performanya menurun karena diduga mengalami masalah cedera.
