Setelah mencatat 30 clean sheet dan hanya kebobolan 16 gol dalam dua musim, ditambah sukses membawa Burnley kembali ke Premier League, James Trafford akhirnya dibeli kembali. Meski dengan harga dua kali lipat, Guardiola tak ragu membayarnya.
Sejak pertama menjadi pelatih, saat menangani Barcelona pada 2008, Guardiola dikenal sebagai pelatih yang tak segan berinvestasi besar untuk membangun tim sesuai visi taktisnya. Filosofi "optimalisasi dengan investasi" menjadi ciri khasnya dalam membentuk skuad yang kuat.
Dari lini belakang hingga penyerang, Guardiola selalu memastikan setiap pemain cocok dengan sistem permainan yang diterapkannya. Sehingga angka 2 miliar euro yang sudah dibelanjakannya, tidak semata-mata soal boros atau tidak.
Hal itulah yang justru dianggap sebagai sebuah kehebatan dari seorang Pep Guardiola di bursa transfer dunia. Tidak hanya lihai dalam urusan taktik, tetapi Pep Guardiola juga pandai dalam urusan dalam strategi di bursa transfer. Selain itu, pemborosan Pep Guardiola juga berbanding lurus dengan capaian prestasi yang didapatkannya. Guardiola setidaknya sudah sukses mengumpulkan 40 trofi.
Murianews, Kudus – Pelatih Manchester City, Pep Guardiola mendapatkan predikat sebagai pelatih paling boros sepanjang sejarah sepak bola. Pria asal Spanyol ini, mencatat total uang yang dibelanjakanya di bursa transfer sejak menjadi pelatih nilainya sudah mencapai hampir 2 miliar Euro.
Dilansir dari GiveMeSport, terakhir Guardiola terdeteksi telah menyelesaikan kesepakatan untuk membawa kembali kiper James Trafford dengan biaya sebesar £31 juta ke Manchester City. Di tambah klausul tambahan dalam transfer ini, nilainya berpotensi meningkatkan.
Kembalinya James Trafford ke Manchester City, telah membuat total uang yang pernah dibelanjakan Guardiola sejak memulai karier kepelatihannya pada 2008, melampaui 1,99 miliar Euro. Catatan ini membuat dirinya menjadi pelatih terboros sepanjang sejarah.
Total uang yang sudah dibelanjakanya, membuat Guardiola melewati angka yang dibuat sejumlah pelatih terkenal lainnya. Seperti Diego Simeone (1,31 miliar euro), Massimiliano Allegri (1,2 miliar euro), Thomas Tuchel (1,19 miliar euro), dan Antonio Conte (1,16 miliar euro).
Bursa transfer musim panas 2025 menjadi babak baru bagi ambisi Manchester City dan Pep Guardiola tentu saja. Selain James Trafford, Manchester City diketahui telah mengeluarkan lebih dari £100 juta untuk tiga pemain baru lainnya.
Manchester City telah membeli gelandang Tijjani Reijnders (£46 juta), bek sayap Rayan Ait Nouri (£31,7 juta), dan talenta muda Rayan Cherki (£34 juta). Total belanja ini menunjukkan Manchester City tidak akan melonggarkan cengkeramannya di puncak persaingan Eropa.
James Trafford, memunculkan kisah menarik saat dipulangkan Pep Guardiola ke Manchester City. Kiper berusia 22 tahun sebenarnya produk asli akademi Manchester City. Pada 2023 pemain ini dijual ke Burnley seharga £14 juta.
Dipulangkan...
Setelah mencatat 30 clean sheet dan hanya kebobolan 16 gol dalam dua musim, ditambah sukses membawa Burnley kembali ke Premier League, James Trafford akhirnya dibeli kembali. Meski dengan harga dua kali lipat, Guardiola tak ragu membayarnya.
Sejak pertama menjadi pelatih, saat menangani Barcelona pada 2008, Guardiola dikenal sebagai pelatih yang tak segan berinvestasi besar untuk membangun tim sesuai visi taktisnya. Filosofi "optimalisasi dengan investasi" menjadi ciri khasnya dalam membentuk skuad yang kuat.
Dari lini belakang hingga penyerang, Guardiola selalu memastikan setiap pemain cocok dengan sistem permainan yang diterapkannya. Sehingga angka 2 miliar euro yang sudah dibelanjakannya, tidak semata-mata soal boros atau tidak.
Hal itulah yang justru dianggap sebagai sebuah kehebatan dari seorang Pep Guardiola di bursa transfer dunia. Tidak hanya lihai dalam urusan taktik, tetapi Pep Guardiola juga pandai dalam urusan dalam strategi di bursa transfer. Selain itu, pemborosan Pep Guardiola juga berbanding lurus dengan capaian prestasi yang didapatkannya. Guardiola setidaknya sudah sukses mengumpulkan 40 trofi.
